Ingin bahagia dunia dan akhirat?, Renungkanlah 5 perkara penyebab kebaikan dunia dan akhirat yang disampaikan oleh Imam Syafi'i berikut ini:
1. Ghina' nafs (kaya jiwa)
Orang yang kaya jiwa tidak membutuhkan banyak harta.
Ia terlihat kaya walaupun tidak punya apa-apa. Orang yang kaya jiwa tetap
berusaha menurut kemampuannya, namun ia menerima dan bersabar atas apa yang
diberikan oleh Allah. Syaikh Ma’ruf al-Karkhi berkata: “Jika Allah
berikan nikamat, kami utamakan orang lain, jika Allah tidak memberikan, maka
kami bersyukur”,
2. Kafful adza
(menahan dari menyakiti)
Siapa yang menggali lobang, dialah yang akan jatuh
kedalamnya. Begitulah kira-kira gambaran kehidupan dunia. Apabila seseorang
berani dan rela menyakiti orang lain, ia tidak akan hidup tenang, karena orang
itu akan berusaha membalasnya, begitulah selamanya. Apabila kita mampu menahan
dari dari menyakiti orang lain, bahkan dari orang yang menyakiti kita, maka
selamanya kita akan merasa tenang dan tidak terlibat dalam permusuhan yang
hanya akan membawa sengsara.
3. Kasbul
halal (Usaha halal)
Selain mendapat siksa di akhirat, usaha haram juga
akan membawa malapetaka di dunia, karena usaha haram itu berefek buruk kepada
diri sendiri dan orang lain. Lihatlah berapa banyak keburukan yang ditimbulkan
akibat orang menjual narkoba kepada remaja dan anak-anak. Padahal banyak usaha
halal yang bisa dipilih di dunia, dan banyak orang sukses berkat usaha halal.
4. Libasut
taqwa (pakaian Taqwa)
Taqwa artinya Menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangannya. Taqwa dapat memberikan ketenangan luar biasa, karena hati manusia
sebenarnya meminta kesucian bukan kegelapan maksiat. Maksiat yang kita lakukan
seolah berbekas hitam pada hati, sehingga menimbulkan perasaan gelisah tak
menentu, terkadang pelaku maksiat tidak menyadari bahwa kegelisahannya akibat
maksiat yang dilakukannya.
5. Shiqatu
billahi 'ala kulli haalin (yakin dengan Allah dalam segala kondisi)
Segala sesuatu adalah kehendak Allah, pada hakikatnya
tidak ada apapun yang bisa dilakukan oleh manusia. Maka orang yang yakin pada
pertolongan Allah dalam kesukaran, ia akan mandapat kemudahan. Orang yang hanya
berharap pada manusia biasanya akan kecewa. Allah berfirman: “Barangsiapa
bertawakkal kepada Allah, Niscaya Allah akan mencukupinya”
(Sumber: Perkataan Imam Syafi'i Ra., Bustanul 'Arifin
hal. 126 karya Imam an-Nawawi)
Related Posts :