Hidup bersama penyakit hati adalah hidup tanpa kedamaian dan kenikmatan. Karena itu, penyakit hati sangat berbahaya dan tidak boleh dibiarkan, berusahalah untuk menyembuhkan penyakit hati dengan cara sering-sering mendengar nasehat, dan berpikir jernih tentang efek buruk yang akan ditimbulkan oleh penyakit-penyakit itu. berikut 5 penyakit hati yang harus kita kenali agar kita bisa mengobatinya:
1. Dendam (al-Hiqd)
Dendam adalah menyembunyikan keburukan dalam hati, dan ada keinginan untuk menyakiti orang lain. Hal ini disebabkan oleh adanya kemarahan terhadap orang lain. Pendendam biasanya akan melakukan apapun untuk melampiaskan keinginannya, antara lain membukan rahasia orang yang didendamnya supaya ia malu bahkan celaka.
2. Dengki (Hasad)
Dengki adalah keinginan hilangnya nikmat dari orang lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain karena ada rasa marah melihat kelebihan orang lain sehingga ia ingin kelebihan itu hilang. Apabila seseorang menyadari bahwa segala sesuatu atas kehendak Allah Swt, dan semua yang Allah takdirkan ada hikmahnya, maka ia tidak akan mendengki orang lain yang belum tentu lebih bahagia darinya.
3. Upat (Ghibah)
Penyakit hati ini sudah sangat populer. Makna upat adalah menyebut atau mengatakan seseuatu yang dibenci orang lain, baik di depan atau dibelakangnya. Salah satu penyebabnya juga marah, karena orang yang ingin meneyembuhkan kemarahannya biasa mencerca orang lain, sehingga ia merasa puas.
4. Adu Domba (an-Namimah)
Adu domba (an-Namimah) adalah menceritakan perkataan, perbuatan, dan keadaan seseorang kepada orang lain dengan tujuan memperkeruh suasana. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya keinginan seseorang untuk menampakkan bahwa dirinya baik sehingga ia mahu menceritakan segala hal mengenai si A kepada si B.
5. Takabur (al-Kibr)
Takabur adalah merasa dirinya besar, ia merasa pangkat dan kedudukannya diatas orang lain. banyak sekali keburukan yang timbul akibat takabur, antara lain menyakiti orang lain dan terputus hubungan kasih sayang. untuk menghilangkan takabur, seseorang harus menyadari bahwa dirinya tercipta dari setetes air yang hina, dan ia akan menjadi bangkai yang hina.
Wallahu A'lam
(Sumber: Taisiru al-Khalaq, hal. 22-25)
Related Posts :