Ilmuwan muslim sangat berjasa dalam berbagai
bidang ilmu di dunia, termasuk bidang kedokteran. Namun, sayangnya nama – nama tokoh
muslim tersebut tenggelam dan yang muncul kemudian hanya tokoh – tokoh barat.
Disini kami ingin mengangkat tujuh nama Ilmuwan muslim di bidang kedokteran
semoga menjadi teladan bagi kita untuk terus berkarya dan mendapatkan keridhaan
Allah Swt.selamat membaca!
1. Ar-Razi (ilmu Anatomi)
Abu bakar muhammad bin Zakariya ar-Razi
dilahirkan pada bulan sya’ban tahun 251 H. dan wafat pada bulan sya’ban tahun
313 Hijriyah. Beliau adalah kimiawan yang mampu mengobati pasiennya dengan
makanan. Yang paling banyak membantu beliau dalam ilmu kimia ialah Jabir bin
Hayyan.
Dalam kitab Mansuri beliau menyebutkan semua
anggota badan dan menjelaskan fungsinya masing-masing, beliau menulisnya dengan
sangat rinci. Ahli sejarah sepakat bahwa ar-Razi adalah mercusuar bagi
kedokteran dalam dunia Islam dan barat sampai abad ke tujuh.
2. Ibnu an-Nafis (Konsep
Sirkulasi Pernafasan)
Pendapat yang diyakini selama ini, teori
mengenai sirkulasi paru-paru (kaitan antara pernafasan dan peredaran darah)
ditemukan oleh ilmuwan eropa mulai abad ke 16.
Penggiatnya berturut-turut ialah
servetus, Vesalius, Colombo, dan terakhir Sir William Harvey dari Inggris.
Namun dengan meneliti berbagai manuskrip dan objek sejarah lain maka kejelasan
diungkapkan bahwa penemu sirkulasi paru – paru adalah Ibnu an-Nafis pada abad
ke 13.
Dr. Muhyo al-Deen al-Tawi, psikawan mesir
menemukan sebuah tulisan berjudul "Commentary on The Anatomy of Canon of
Avicenna" di perpustakaan nasional prussia, berlin. Belakangan diketahui bahwa
tulisan itu karya Ibnu an-Nafis. Ini juga mengungkap sesuatu yang mengejutkan,
yaitu diskripsi pertama di dunia mengenai sirkulasi paru – paru.
3. Al-Balkhi (Perintis Pengobatan
Penyakit Jiwa)
Jauh sebelum barat mengenal metode penyembuhan
penyakit jiwa dan tempat perawatannya, pada abad ke 8 M. Di kota baghdad telah
didirikan rumah sakit jiwa atau insane asylums oleh para dokter dan psikolog
islam. Hal itu disampaikan oleh Ibrahim B. PhD. Dalam bukunya yang berjudul: “Islamic
Medicine: 1000 years ahead of its times”.
Konsep kesehatan mental atau at-Tibb ar-Ruhani
pertama kali diperkenalkan di dunia kedokteran Islam oleh seorang dokter persia
bernama Abu Zayd Ahmad Ibnu Sahl al-Balkhi, beliau lahir pada tahun 850 dan
wafat pada tahun 934.
Dalam bukunya berjudul “Masalih al-Abdan wa
an-Anfus”, Al-Balkhi berhasil menghubungkan peyakit antara tubuh dan jiwa. Beliau
menggunakan istilah ath-Thibb ar-Ruhani untuk menjelaskan kesehatan spritual
dan psikologi.
4. At-Tabrani (Terapi
Konseling & Psikoterapi)
Selain al-Balkhi, peradaban islam juga
memiliki dokter kejiwaan bernama Ali ibnu Sahl Rabban at-Tabari. Lewat kitab
Firdaus al-Hikmah yang ditulisnya pada abad ke 9 M., beliau telah mengembangkan
psikoterapi untuk menyembuhkan pasien yang mengalami gangguan jiwa. Beliau
menekankan kuatnya hubungan antara psikologi dengan kedokteran.
5. Az-Zuhr (Penemu Penyakit Saraf)
Ibnu Zuhr alias Evenzoar juga berhasil
mengungkap penyakit syaraf secara akurat. Ibnu zuhr juga telah memberi
sumbangan yang berarti bagi neuropharmakology modern.
Namun, Sejarawan francis, Bacon, menyebut
al-Haitham sebagai ilmuwan yang meletakkan dasar – dasar psychophysics dan
psikologi eksperimental. Bedasarkan penulusurannya, ia yakin bahwa al-Haitam
adalah sarjana pertama yang berhasil menggabungkan fisika dengan psikologi.
Boleh az-Zuhr, boleh juga al-Haitam, tapi yang
jelas dunia kedokteran berutang begitu banyak terhadap ilmuwan muslim di era
keemasan. Dokter muslim di era kekhalifahan merupakan perintis diagnosis dan
penyembuhan beragam penyakit.
6. Al-Jahiz (Peletak Dasar Teori
Revolusi)
Beliau bernama lengkap Abu Utsman amr bin Bahr al-Fuqaymi
al-Bashri. Julukan al-Jahiz diberikan oleh masyarakat sekitar karena bentuk
matanya yang unik. Menurut catatan sejarah, beliu keturunan Abesinia, berkulit
hitam, dan berpenampilan sangat sembarangan.
Pokok pikiran al-Jahiz dipertajam oleh cendikiawan
muslim, Ibnu Miskawaih dan kamaluddin ad-Damiri. Al-Jahiz telah menulis lebih
dari 100 judul buku meliputi bidang biologi, botani, zoology, sosiologi,
polotik, dan ekonomi, namun hanya sekitar 30 judul yang bisa diselamatkan
ketika perpustakaan baghdad dibakar oleh Hulagu Khan.
Sebagai seorang muslim, al-Jahiz meyakini hanya
Allah yang menciptakan seluruh eksistensi di jagad raya. Ketika Allah Swt
menciptakan makhluk, Allah melengkapinya dengan kemampuan bervolusi. Dan hanya
Allah swt yang merupakan zat yang tak pernah berubah.
Disegi aliran, mungkin al-Jahiz agak cenderung
ke mu’tazilah karena gurunya merupakan orang yang cenderung kepada aliran
tersebut.
7. Thabib Bin Qurra (Penulis dan
pemikir bidang kesehatan)
Thabib bin Qurra lahir di Haran (turki) dan
meninggal di baghdad (irak). Di bidang metematika beliau telah meletakkan asas
pertama metematika modern dibawah tajuk hisab calculus.
Beliua juga telah menulis buku "Muqaddimah li
al-Ilm al-‘adad", yaitu salah satu sumber dasar bagi orang islam di dalam ilmu
bilangan.
Di bidang astronomi, beliau telah bekerja di
pusat kajian yang dibina oleh khalifah al-Makmun di baghdad pada tahun 851 M.
Di bidang kedokteran beliua telah menghasilkan
karya seperti kitab "zakhirah" yang merupakan karya terpenting beliua, juga kitab
“Auja’il kalli wa al-Masani”, kitab “al-Maulud ibn sab’ata asyar”, dan beliua
telah menerjemahkan karangan galinous yang bertajuk “jawami al-adawiyati
al-Mufradah”
(Sumber: 50 takoh Penemu dalam
Dunia Islam, hal. 19-26)
Related Posts :