Sejak dulu, grup zikir, grup dalail dan grup Nasyid di Aceh selalu
diundang untuk menghibur atau menyampaikan syiar Islam lewat syair – syair merdu.
Mereka biasanya melantunkan shalawat dan Qashidah tanpa diiringi musik. Namun,
seiring perkembangan zaman, grup – grup nasyid pun terus berkembang supaya
tidak ditinggalkan oleh pendengarnya.
Nasyid (Qashidah) murni tanpa diiringi musik mamang masih
sangat disukai oleh masyarakat Aceh pada umumnya, tapi kurang menarik bagi
kalangan remaja dan pemuda. Mungkin karena alasan inilah para nasyider Aceh
akhirnya belajar cara membuat musik dengan mulut alias Beatbox.
Saat ini banyak grup nasyid Beatbox berkembang di Aceh,
seperti Grup Salsabil, El-Moiza (al-Mu’izza), Bismi, dan
lain – lain. Selain itu banyak grup nasyid lain yang sedang mempelajari Beatbox
dan akan segera menampakkan kemampuannya di tanah rencong ataupun keluar
daerah.
“Saat ini grup kami banyak mendapat undangan untuk
bershalawat dan bernasyid di Acara pesta” kata Vokalis grup El-Moiza,
Teungku Nazriazaini saat mengunjungi rumah kami di Glee Madat. “ladom urueng
geupike kamoe pakek musik bit – bit” (orang pikir kami pakek musik
beneran), lanjut pria kelahiran tahun 86 itu.
Namun, berkembang bukan berarti tidak melahirkan
kontroversi. Sebahagian kalangan menilai Beatbox tidak cocok dipadukan dengan
shalawat, karena para pendengar yang biasanya menghayati shalawat (qashidah)
murni, kini lebih suka menghayati Beatbox nya daripada shalawatnya. Itulah
salah satu alasan beberapa orang menolak grup nasyid Beatbox.
Teungku Miftahuddin (salah seorang guru Dayah Mesjid Raya
Samalanga) punya alasan lain, beliau kurang menyukai beatboach karena suara
yang dibuat dengan mulut itu menyerupai musik asli, sedangkan hukum membunyikan
beberapa alat musik adalah haram. “nyan serupa ngon ata hareum paki?” (tapi
itu serupa dengan yang haram), kata beliau saat kami temui di tempat Pesta
di Ulee gle, pidie jaya.
Apakah grup – grup Nasyid Beatbox akan terus berkembang?,
atau mengalami kemunduran karena ada sebahagian orang yang tidak setuju?,
tentunya waktu yang akan menjawabnya.
Wallahu A’lam
Related Posts :