Sebahagian
Ummat Islam mencukur habis kumisnya dan meninggalkan jenggot. Ada juga yang
membiarkan kumisnya tumbuh dan hanya memotong sedikit saja. bagaimana yang
benar? menurut kami itu tergantung mazhab masing - masing. Inilah Hukum
mencukur kumis menurut 4 mazhab:
1.
Mazhab Imam Hanafi
Telah
menukil oleh ath-Thahawi dari mazhab Abi Hanifah, dari dua sahabat beliau dan
zufar bahwa mencukur kumis lebih baik daripada mengguntingnya.
2.
Mazhab Imam Maliki
Berkata
Imam malik Rahimahullah; “mencukur kumis ialah bid’ah yang telah nyata pada
manusia."
3.
Mazhab Imam Syafi'ie
Imam
an-Nawawi, seorang ulama besar mazhab syafi'ie, berkata: "Adapun
menggunting kumis maka telah disepakati bahwa itu sunnat. Kemudian ukuran
menggunting kumis ialah menggunting sehingga nampak ujung bibir (merah bibir),
dan jangan dihilangkan tanpa sisa, ini mazhab kita."
4.
Mazhab Imam Hambali
Berkata
Imam Ahmad Rahimahullah: “Kalau dihilangkan tidak apa-apa, Kalau digunting pun
tidak apa - apa.
Dalil
Mazhab Syafi'ie
Oleh
karena saya pengikut mazhab Imam syafi'ie, maka disini saya ingin menyampaikan
dalil yang menganjurkan menggunting kumis sehingga nampak merah bibir.
1.
Telah meriwayat oleh Ibnu Abbas Ra., beliau berkata: "Adalah Nabi Saw.
menggunting atau mengambil (sedikit) kumisnya, beliau berkata: "adalah
Ibrahim Kekasih Allah mengerjakannya"" (Hadits Hasan riwayat
at-Tirmizi)
2.
Telah meriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam sunannya dari Syarhabil bin Muslim
al-Khulaniy beliau berkata: “aku melihat lima orang Sahabat Rasulullah Saw.
menggunting kumisnya, yaitu Abu Amamah al-Bahili, Abdullah bin Basr, Utbah bin
Abdussalami, al-Hajaj bin Amir ats-Tsamali, dan al-Miqdam bin ma’di karb,
mereka menggunting kumis hingga ujung bibir (nampak merah bibir)
(Sumber:
al-Majmu' Syarh al-Muhazzab Imam an-Nawawi, I/288, al-Maktabah asy-Syamilah dan
Tuhfatu al-Muhtaj Syaikhuna Ibn al-Hajar, IX/373, al-Maktabah asy-Syamilah)
Related Posts :