Menurut Koordinator Sahabat Pesantren Indonesia, H. Irfan Riza, SE, MSc, MA, setidaknya ada empat (4) alasan mengapa warga pesantren harus memimilh Joko Widodo dan Jusuf Kalla Sebagai Capres dan Cawapres 2014. Inilah 4 Alasan tersebut:
Pertama, warga NU (Pesantren)
masih belum lupa bahwa Amien Rais merupakan inisiator dan konseptor
atas jatuhnya Gus Dur dari kursi kepresidenan di bulan Juli 2001 melalui
Sidang Istimewa MPR.
Sekarang ini Amien Rais mendukung pasangan
Prabowo-Hatta, maka selayaknya dukungan komunitas pesantren dan warga NU
diberikan kepada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Kedua,
warga jamiyyah NU (pesantren) di akar rumput semakin resah dengan maraknya
kelompok-kelopok Islam berpaham Wahabi dan mengaku-ngaku beraliran
Ahlussunah Wal Jama'ah di berbagai masjid dan musholla yang sebelumnya
dihuni oleh komunitas NU.
Kelompok ini diduga banyak menyalurkan
aspirasi politiknya kepada PKS. Sementara kita tahu bahwa PKS merupakan
pendukung utama pasangan Prabowo-Hatta, oleh karena itu tidak
sepantasnya warga NU mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Pesantren dan
warga NU harus mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Ketiga,
komunitas pesantren dan warga NU tumbuh subur di kalangan akar rumput
dan di daerah pedesaan. Figur kepemimpinan yang dibutuhkan oleh model
masyarakat seperti ini adalah figur kepemimpinan yang mengayomi,
melayani, merakyat, sederhana dan santun. Figur ini sangat jelas melekat
pada diri Ir. H. Joko Widodo. Oleh sebab itu, komunitas pesantren dan
warga NU tentunya perlu mendukung pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla pada
Pilpres 9 Juli mendatang.
Keempat,
diantara figur yang akan bertarung menjadi Presiden dan Wakil Presiden
pada Pilpres 9 Juli 2014 mendatang, hanya H.M. Jusuf Kalla yang merupakan
anggota NU dan menjadi Mustasyar PBNU.
Oleh karena itu, menjadi
kewajiban moral bagi segenap eksponen komunitas dan warga NU
se-Indonesia untuk mendukung anggotanya menjadi pemimpin bangsa ini demi
menjaga marwah dan tegaknya organisasi jamiyyah Nahdlatul Ulama. Atau
dengan kata lain, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menjadi niscaya dan
mutlak sebagai pilihan aspirasi warga NU di Indonesia.
Jakarta, 09 Juni 2014
Related Posts :