Mengenai anjuran bersiwak, Abu hurairah pernah
meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah Saw. sebagai berikut:
َ لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي
لَأَمَرْتهمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
Seandainya bukan karena memberatkan ummatku, pasti aku
wajibkan mereka untuk bersiwak setiap kali mereka berwudhu'.
Disatu sisi hadits ini mengisyarahkan kelembutan dan
kebijaksanaan Rasulullah Saw. yang tidak ingin menjatuhkan ummatnya dalam
kesukaran sehingga beliau tidak mewajibkan bersiwak setiap berwudhu', disisi
lain hadits ini juga memberitahukan kita akan pentingnya bersiwak, karena
didalamnya terdapat begitu banyak hikmah dan faedah.
Siwak ialah setiap benda yang agak kasar yang mungkin
digunakan untuk membersihkan/ menghilangkan sisa-sisa makan yang melekat di
gigi, namun Islam sangat menganjurkan bersiwak dengan kayu arak (kayu siwak
dalam bahasa Indonesia). Ini karena kelebihannya dalam merawat gigi yang tidak
dimiliki oleh kayu lain. Al-Allamah Sayid al-Bakri dalam kitabnya I'anatu al-Thalibin
juz. I hal. 44 menyebutkan, hikmah dan faedah bersiwak antara lain:
- Memutihkan gigi
- Menghilangkan
bau mulut
- Menguatkan
gusi
- Menguatkan
gigi
- Meluruskan
tulang belakang (tulang punggung)
- Menyebabkan
Awet Muda
- Menambah
Kecerdasan
- Meringankan
saat dicabut nyawa
- Teringat
Syahadah saat dijemput ajal
- Mudah Rizki
- Menenangkan sakit kepala
- menghilangkan lendir di kepala
- Mempertajam penglihatan mata
- Menyembuhkan penyakit lepra/kusta
- Menyuburkan keturunan
- Dll.
Penulis
agak terkejut saat mendengar berita di Trans TV bahwa ternyata Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menganjurkan pemakaian pasta gigi yang mengandung siwak, hal ini
membuktikan keagungan Islam yang setiap ajaran dan anjurannya tidak terlepas
dari hikmah dan faedah untuk dunia dan akhirat. Wallahu A'lam
(I'anatu al-Thalibin
juz. I hal. 44)
Related Posts :