Ketika menyaksikan acara on The Spot di Trans7, saya terkejut karena ternyata pemahaman saya selama ini mengenai pedang salah, saya kira pedang tertajam di dunia adalah pedang-pedang samurai jepang, padahal yang benar adalah pedang damascus yang digunakan oleh muslim arab dan persia ketika perang salib. berikut ini kami copas penjelasan mengenai pedang Ajaib ini dari salah seorang Facebooker yaitu bang Muhammad Herman. selamat membaca.
Pedang Damaskus ini sangat kuat tapi tetap fleksibel sehingga ujung
pedangnya dapat ditekuk sampai gagang pedang. Pedang ini juga sangat
tajam sehingga dapat MEMOTONG PEDANG EROPA DENGAN MUDAH, memotong batu
tanpa mengalami kerusakan sama sekali, bahkan dikatakan dapat memotong
sehelai sutra yang sedang dijatuhkan ke tanah.
Pasukan Eropa dikejutkan oleh pedang yg dimiliki oleh
pasukan kaum Muslimin dalam perang salib, karena dapat dengan mudah menembus baju zirah
pasukan crusader, bahkan mampu membelah tameng.
Ciri
Khas Pedang Damaskus adalah Pattern atau Pola Tanda Air di
permukaannya, mirip dengan Keris Indonesia (namun Tanda Air pada Baja
Damascus bukan karena teknik lipatan logam).
Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari University of
Dresden, mengungkap sebuah rahasia yang luar biasa yaitu keberadaan
carbon nanotubes. Ternyata tanpa disadari, pembuat pedang ini
menggunakan teknologi nano ketika menempa pedang. Sayangnya, teknik
pembuatan pedang ini menghilang di abad ke-18.
Nanoteknologi
mencakup pengembangan teknologi dalam skala nanometer, biasanya 0,1
sampai 100 nm (satu nanometer sama dengan seperseribu mikrometer atau
sepersejuta milimeter). Istilah ini kadangkala diterapkan ke teknologi
sangat kecil. Ruang lingkupnya juga sangat luas, bisa merambah ke
berbagai bidang seperti kedokteran, robotik, fisika,dll. Sedangkan
carbon nanotubes merupakan ikatan carbon yang berbentuk silinder dengan
diameter 4 nanometer (1 nano=1/1.000.000.000).
Material
yang digunakan bernama wootz steel, kaya akan kandungan carbon
nanotubes. Material ini katanya diimpor dari India, dan pembuatan pedang
damascus terhenti karena habisnya material ini.
Tapi apa itu nanotubes? Dilihat dari asal katanya nano yang adalah
ukuran, yaitu 1 nanometer sama dengan 1 per satu milyar meter. Anda
bisa membayangkan betapa sungguh sangat kecil itu. Tube adalah suatu
bentuk seperti pipa, lihat gambar di atas (dalam dunia engineering istilah
tube tidak sama dengan pipa). Carbon nanotubes adalah struktur lain
dari atom karbon yang sama dengan atom karbon pada grafit yang sering
kita temui sebagai bahan ujung pensil. Dan sama juga dengan atom karbon
pada diamond. Dengan kata lain perbedaaannya hanya ada pada struktur
kristalnya.
Lalu apa hubungangannya dengan ketangguhan
dan ketajaman pedang? Carbon nanotube mempunyai karakter yang luar
biasa, kekuatannya 20-30 kali kekuatan baja paling kuat, demikian juga
dengan kekerasannya. Jadi jika misalnya seutas kawat dengan diameter
sekian milimeter mampu menahan sepenuhnya tubuh satu orang unuk
menggantungkan diri dari sebuah helikopter, maka hanya dibutuhnya kawat
nanotubes dengan luas penampang 1/20 dari luas penampang baja tadi.
Put another way, dengan luas penampang yang sama, kawat carbon nanotube
dapat menahan kurang lebih 20 kali beban yang mampu ditahan kawat
baja tadi.
Baja pada umumnya mempunyai fasa dominan yang disebut ferit yang
sifatnya lunak. Namun pada baja pedang damaskus, terdapat struktur
(fasa) carbon nanotubes yang sangat kuat. Stuktur carbon nanotube tadi
terdistribusi tertentu di dalam ferit, sedemikian hingga menghasilkan
kombinasi sifat akhir yang sangat luar biasa. Itulah pedang yang
ditakuti para ksatria Eropa beratus-ratus tahun.
Dan sampai saat ini belum ada scientists yang
bisa menemukan bagaimana cara membuat carbon nanotubes dalam struktur
mikro baja. Termasuk bagaimana membuat pedang damaskus dengan struktur
yang sama seperti aslinya. Pelajaran penting dan mencengangkan lainnya
adalah, dengan pengalaman ternyata suatu masyarakat bisa menciptakan
sesuatu karya yang elegan, bahkan bisa dibilang melebihi sejarah
pengetahuan itu sendiri. Luar biasa!
Baja Damaskus
adalah material legendaris dari baja yang mempunyai sifat superplastis
(kemampuan untuk mengalami deformasi tetap tanpa retak hingga 1000%).
Dengan sifat yang unik ini maka baja Damaskus banyak digunakan
sebagai material untuk membuat pedang dan senjata. Menurut mitos senjata
yang dibuat menggunakan Baja Damaskus TIDAK AKAN PERNAH TUMPUL ATAU
PATAH. Selain memiliki sifat superplastis baja Damaskus juga mempunyai
ciri khas yaitu adanya pola air (watermarking) pada permukaannya.
Baja
Damaskus dibuat pertama kali di India dan kemudian berkembang sampai
Suriah. Nama Damaskus sendiri diberikan oleh bangsa Barat yang terlibat
Perang Salib dan menjumpai senjata yang berbahan baja Damaskus di kota
Damaskus, Suriah.
Pedang Damaskus pernah digunakan
oleh pemimpin muslim Salahuddin Al-Ayyubi pada Perang Salib III melawan
Tentara Kristen yang di pimpin oleh Richard The Lionheart. Helm dan
baju zirah Salahuddin (lempengan logamnya) juga terbuat dari baja/logam
Damaskus.
Wallahu A'lam
Related Posts :