Menurut Saptawati Bardosono, Ahli Gizi Departemen Nutrisi, Fakultas
Farmasi Universitas Indonesia, proses pembakaran makanan baik dengan
arang atau lainnya sering dibarengi pembentukan arang atau gosong.
Gosong pada makanan ini berbahaya karena mengandung banyak atom karbon,
yang dalam jumlah besar bisa memicu timbulnya kanker (karsinogenik).
Menurut Ali Khomsan, tentang adanya karsinogen dalam makanan bakar belum pernah
dilakukan penelitian di Indonesia. Tapi, “Penelitian di luar negeri banyak
mengungkapkan bahaya karsinogen ada dalam makanan yang mengalami proses
pembakaran, pemanggangan, atau pengasapan,”
Menurut dr. Djoko Agus Purwanto Ada beberapa tips yang berguna bagi para pecinta makanan bakar :
- Rendam daging ke
dalam bumbu sebelum dibakar, cara ini membuat daging lebih lembut sehingga
mengurang lama pemanggangan.
- Atau bisa juga
direbus terlebih dahulu agar lemaknya hilang. Asap dari lemak yang menetes
ke pemanggangan menimbulkan asap yang berbahaya.
- Jangan memasak
langsung di atas arang. Gunakan daun pisang atau aluminium foil sebagai
penyekat antara arang dengan bahan makanan yang dimasak.
- Saat membakar
makanan, bolak-baliklah secara teratur. Jangan sampai makanan berwarna
kehitaman atau gosong. Kalaupun ada yang gosong, hilangkan.
- Jangan lupa
mengonsumsi timun setelah memakan makanan yang dibakar, karena dalam
mentimun terdapat zat antikarsinogan
“Kita bisa meminimalkan risiko
terkena kanker dengan mengolah makanan secara tepat. Penanganan bahan makanan
yang tepat, akan menghasilkan makanan yang baik juga,” kata dokter Djoko.
(Dari berbagai sumber)
Title : Tips Menghindari Bahaya Makanan Bakar
Description : Menurut Saptawati Bardosono , Ahli Gizi Departemen Nutrisi, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, proses pembakaran makanan baik denga...