Fatwa Abuya: Bertindak sebagai Wali Sekaligus Saksi

Home · Agama · Misteri · Tips · Tokoh · Puisi

Home » Fatwa Abuya al-Asyie » Fatwa Abuya: Bertindak sebagai Wali Sekaligus Saksi

Fatwa Abuya: Bertindak sebagai Wali Sekaligus Saksi

Pertanyaan: Wali perempuan mewakilkan kepada orang lain untuk menikahkan anaknya, kemudian ia menjadi menjadi saksi. Bagaimana hukumnya?

Jawaban:

تيدق بوليه دان نكاح ايت تيدق صح. نصڽ دالم فتح المعين فدا اعانة الجزء الثالث نمرة ٢٩٩: فلو وكل الأب أو الأخ المنفرد في النكاح وحضر مع الآخر لم يصح لأنه ولي عاقد فلا يكون شاهدا

Maksudnya: Tidak boleh, dan nikah tersebut tidak sah. Pernyataannya terdapat dalam Fathul Mu’in pada I’anah (yang dicetak bersama I’anatuth Thalibin) Juz. III, Hal. 299: “Maka jika mewakilkan oleh Ayah atau saudara satu-satunya (munfarid) pada nikah, dan ia hadir bersama yang lain[1], niscya tidak sah, karena ia wali yang mengakad, maka tidak bisa menjadi saksi.”

[1] Maksudnya ia menjadi saksi bersama seorang saksi yang lain, sebagaimana nash Nihayatuz Zain berikut ini:

فلو وكل الأب أو الأخ المنفرد في النكاح وحضر مع شاهد آخر لم يصح النكاح