Karya: Taufiq Ismail
buat negeri yang telah tergadai oleh utangnya sendiri.
Televisi meraung-raung sejak pagi buta
Amerika kuasai tiga puluh persen ekonomi dunia
padahal dunia lebih dari seratustujuhpuluh negara
seorang wanita perkasa bersuara
“WHO mengambil contoh virus dari negara dunia ketiga
lalu dijualnya kenegara Adikuasa
buat dibikin senjata kimia,
sudah mau diambilnya tanah dan air kita
dikeruknya kekayaan alam kita
masih pula mau dihabisinya kita”
Aku tertidur mendengarnya,
dimimpiku bertandang seorang pria
mengaku bernama Gajah Mada
membaca sumpah palapa dialunalun ibukota
“Aku berpantang makan buah palapa,
hingga bersatunya nusantara”
Bumi hampir rengkah mendengarnya
janji setia pada nusantara,
aku tak ingin terjaga
bermimpi jadi Gajah Mada
Langit yang mendung dibulan hujan
menyaksikan ia tinggalkan kepentingan
demi kesatuan yang ia impikan.
-Tibatiba aku rindukan kemerdekaan-
Langit tumpahkan haru sebagai hujan perlahan
menyaksikan katakata meledak dijalanjalan
“Bumi dan air ini, pada siapapun jangan pernah kau serahkan”
Aku terjaga hampir senja
saat Presiden mengeluarkan pidatonya
didepan negara Adikuasa
“Menuruti atau tidak menuruti perintah anda
kami tetap kau injakinjak juga
kami dijajah berabad lamanya
hingga kini belum mengerti sebenarnya arti kemerdekaan
jika hidup kami ditakdirkan selamanya melawan
maka akan kau saksikan kami kobarkan perlawanan
hingga titik darah penghabisan”
-Tibatiba dunia menjadi begitu indah
dan kematian menjadi begitu romantis-
05-04-2008
Title : KEMERDEKAAN
Description : Karya: Taufiq Ismail buat negeri yang telah tergadai oleh utangnya sendiri. Televisi meraung-raung sejak pagi buta Ameri...