Syekh
Maulana Malik Ibrahim yang disebut juga Sunan Maulana Malik Ibrahim adalah seorang
ulama yang mengembara. Pada saat mengembara disuatu tempat yang sangat amat panas dari kejauhan ia
melihat kerumunan banyak orang. Orang-orang disitu mengelilingi panggung
batu-batuan. Diatas batu-batuan itu terdapat seorang gadis berpakaian putih
yang di apit oleh dua orang lelaki berbadan besar dan bengis memegangkan tangan
sang gadis yang sembari meronta-ronta. Disitu juga ada seorang pendeta yang
sedang membacakan matranya. Si pendeta akan memulai upacaranya dengan memegang
pisau.
Ditengah-tengah upacara itu, Sultan Maulana Malik Ibrahim datang mengampirinya.
"Ada tontonan apa ini Tuan?", tanya sunan. Lalu si pendeta menjawab "Upacara persembahan
Tuan. Dan kenapa gadis itu menjerit dan meronta-ronta?, "Dialah gadis
yang sebentar lagi akan dibunuh untuk dipersembahkan kepada dewa hujan".
Untuk apa?, agar mendatangkan hujan karena daerah kami sudah mengalami kemarau
yang berkepanjangan, sehingga ladang kami tidak bisa menghasilkan panen.
Sesaat lagi si pendeta akan menikamkan pisaunya ke tubuh sang gadis. Hei Kalian
! TUNGGU ! Jangan dibunuh gadis itu ! ucap Sunan Maulana Malik Ibrahim. Lalu
Sunan memohon agar upacara ini diberhentikan akan tetapi kedua orang laki-laki
berbadan besar langsung menyergap Sunan Maulana Malik Ibrahim untuk
ditangkapnya. Namun baru beberapa langkah saja kaki mereka berdua lumpuh tidak
bisa bergerak.
Maaf Tuan - Tuan semuanya! kami ingin membatu kalian, ucap Sunan Maulana Malik
Ibrahim. Lalu dibantah oleh si pendetanya "Ah Omong Kosong! kalian tidak
mungkin dapat membantu kami. Kami memerlukan air hujan!". Lalu Sunan
berkata kepada orang-orang disekitarnya, "Sudah berapa korban yang dibunuh?", "Ini korban yang ketiga Tuan" ucap orang-orang disitu.
"Apakah hujan sudah turun ?", "Belum Tuan!" ucap
orang-orang disitu. "Apakah kalian ingin tetap hujan turun?",
"Betul Tuan, kami sangat membutuhkan air hujan" ucap orang-orang
secara serempak."Baik Insya Allah Tuhan akan menolong kalian" ucap
Sunan Maulana Malik Ibrahim.
Sunan Maulana Malik Ibrahim bersama kelima muridnya menghadap ke kiblat,
melakukan shalat sunah Istiqah (memohon hujan) dua rakaat. Beberapa saat
kemudian langit terlihat mendung lalu hujan turun dengan lebatnya.
Orang-orang bersorak gembira. sudah lama sekali mereka menantikan kehadiran
hujan deras seperti ini. Bapak-bapak Ibu-ibu sekalian berhentilah
bersorak-sorak dan menari. Tenanglah !. Mari kita bersama-sama mengucap syukur
Alhamudlilah ucap Sunan Maulana Malik Ibrahim.
Lalu Sunan berkata jangan berterima kasih dan menyembah-nyembah kepadaku,
karena hujan yang turun ini adalah kehendak Allah, lalu orang-orang tersebut
diajarkannya mengucap dua kalimat sahadat dan masuk agama Islam.
(http://waones-sbm.blogspot.com)
Title : Kesaktian SUNAN MAULANA MALIK IBRAHIM
Description : Syekh Maulana Malik Ibrahim yang disebut juga Sunan Maulana Malik Ibrahim adalah seorang ulama yang mengembara. Pada saat mengembara di...