Selama
perang salib, wallachia menjadi rebutan antara kerajaan Hungaraia dan
Turki Ottoman, pada masa Vlad II berkuasa di wallachia, Vlad II mempunya
tiga orang anak, Mircea,Dracula dan Randu, Vlad II memihak kerajaan
Hungaria. Namun
setelah dilengserkan oleh Sigismund ( Raja dari kerajaan Hungaria ) dan
kemudian digantikan oleh John Hunyandi, Vlad II memihak kepada
kesultanan Turki Ottoman, sebagai jaminan kesetiaannya kepada kesultanan
Turki ottoman, Vlad II mengirimkan Dracula dan Randu ke Turki.
Vlad Tsepes III ( 1431 – 1475 M ) atau yang lebih populer dengan nama
Dracula dilahirkan di Transylvania, Rumania. Ia merupakan anak Ke 2 dari
Vlad II dan Cneajna, seorang putri dari Moldavia
Masa kecil Dracula memang tidak berlangsung lama, diusianya yang ke 11
ia harus menjadi jaminan kesetian ayahnya kepada kesultanan Turki
ottoman, ia dan adiknya Randu harus dikirim ke Turki.
Setelah perang Verna, terjadi konflik antara Vlad II dan John Hunyadi,
yang berujung pada kematian Vlad II dan Mircea, kakak Dracula. Melihat
perubahan politik di Wallachia tersebut, maka sultan Turki ottoman
Mehmed II mengirimkan Dracula pulang ke wallachia untuk merebut tahta.
Dracula kembali ke Wallacia dengan di kawal 8000 prajurit Turki ottoman.
sesampainya di Tirgoviste ( ibu kota wallachia ) terjadi pertempuran
antara pasukan Vlasdisav dengan pasukan Dracula, yang akhirnya di
menangkan oleh pasukan Dracula dan menempatkan Dracula sebagai penguasa
Wallachia.
Setelah berhasil menduduki tahta, Dracula membantai prajurit Turki
ottoman yang tersisa dengan cara di sula, hal tersebut menjadi salah
satu penyebab permusuhan antara Dracula dan Sultan Mehmed II.
Sebagai panglima salib di Wallachia, Dracula telah membantai kurang
lebih 23.000 umat islam baik tentara maupun rakyat, dengan peperangan
maupun dengan metode sula ( impaler ), setelah tindakan tersebut Dracula
mengirimkan surat kepada raja Hungaria saat itu ( Matthias Corvinus )
untuk meminta dukungan dari kerajaan Hungaria untuk melawan Turki
Ottoman.
-
Serangan Tengah Malam
( The Night Attack )
Tindakan Dracula yang membantai 23.000 tentara Turki Ottoman, membuat
sultan Mehmed II menyatakan perang kepada Dracula. Pada tanggal 17 Mei
1462 M Sultan Mehmed II ( sang penakluk konstatinopel ) mengirimkan
60.000 tentara ditambah 30.000 tentara non reguler. Sedangkan tentara
Dracula mencapai 30.000 prajurit, melihat jumlah pasukan yang tidak
berimbang, dracula melakukan strategi perang grilya (Hit and Run)
Pada serangan tengah malam pasukan dracula yang berkekuatan 10.000 orang
berhasil mendesak pasukan Turki ottoman, tetapi dapat dipukul mundur
pada saat fajar tiba, atas kekalahan tersebut pasukan dracula mundur ke
benteng Poenari, dracula melarikan diri dari kepungan pasukan Turki
ottoman yang di pimpin oleh Randu ( adik kandung dracula )ke Hungaria,
dengan melarikandirinya Dracula, Randu dengan mudah merebut benteng
Poenari dan merebut tahta Wallachia.
Pada Desember 1476 Terjadi pertempuran antara pasukan salib dengan
dengan pasukan muslim ( Turki ottoman )dimana pertempuran tersebut
terjadi di daerah Snagov, dalam pertempuran tersebut pasukan Dracula
dapat dikalahkan, dan Dracula ( Vlad III ) tewas dalam pertempuran
tersebut, kepalanya di penggal dan di bawa ke Turki sebagai bukti
kematiannya
(Sumber: http://danypedrose.blogspot.com)
Related Posts :