Abuya Mudawali al-Khalidi ditanya: "Seorang laki - laki membawa perempuan pada malam
hari, tujuannya menyerahkan diri kepada Qadhi supaya dinikahkan. Apa hukumnya?"
Beliau menjawab:
حكومڽ برجلن دوا ايت حرام كالو تيدق ادا محرمڽ اتو فرمفوان
لاين يڠ كفرجيائن نصڽ دالم فتح المعين الجزء الثاني نمرة ٢٨٣ أن يخرج معها محرم أو زوج أو نسوة ثقات ولو إماء
وذلك لحرمة سفرها وحدها وإن قصر. دان تنتڠ حكوم نكاح دڠن
فرمفوان ايت اصل جاؤه تمفة قاضي ايت دري تمفة وليڽ دوا مرحلة مك صح نكحڽ كلو تيدق
جاؤه دوا مرحله مك باطل نكح ايت كارن تيدق بوليه قاضي جادي والي كتيك ايت
Maksudnya: Hukum berjalan berduaan itu haram jika tanpa mahram, atau
perempuan lain yang dapat dipercaya. Pernyataan ini terdapat dalam Fathul
Mu’in, Juz. II, Hal. 283: “bahwa keluar mahram, suami, atau beberapa
perempuan yang bisa dipercaya walaupun para budak bersamanya, karena haram bagi
perempuan bermusafir sendirian walaupun dekat.”
Adapun
hukum nikah dengan perempuan tersebut sah apabila jarak antara tempat qadhi
dari tempat walinya mencapai dua marhalah. Kalau tidak mencapai dua marhalah,
maka batal nikah tersebut, karena tidak boleh qadhi menjadi wali ketika itu.
Title : Fatwa Abuya: Kawin Lari
Description : Abuya Mudawali al-Khalidi ditanya: "Seorang laki - laki membawa perempuan pada malam hari, tujuannya menyerahkan diri kepada Qadh...