"Jika
aku wafat mendahului kalian, kutitipkan perjuangan dakwah sang Nabi
Saw. pada kalian, kita akan abadi bersama dalam kebahagiaan kelak insya Allah tanpa ada perpisahan".
Malam ini aku tersandar di pembaringan dan terpaku bertafakkur…,
airmata terus mengalir, alangkah lemahnya hamba ini menghadapi gelombak
ombak…
Dihadapanku acara esok malam di monas, sedangkan acara malam minggu
membuat dadaku pecah, ketika sakit dikepala belakangku kambuh, dan
sakitnya terasa seluruh urat panas membara sampai ke kuku dan tulang…
dan puncak sakitnya adalah di kepala bagian belakang…
Malam minggu biasanya kutemui 15-20 ribu muslimin, namun tubuh yg sudah
rapuh ini terus merangkak menuju majelis yg kukira akan menemui jamaah
yg lebih banyak..
Ternyata yg kutemui hanya sekitar 300 orang saja, serasa meledak dadaku
karena sedih dan menahan sakit, ingin rasanya kujatuhkan tubuhku
dipangggung dan terserah apa yg akan terjadi..
Dg tubuh yg terus menahan sakit aku bertahan, mataku nanar dan panas,
wajah dan telinga serasa menjadi tebal bagai ditampar berkali kali..
keluhan sakit adalah sebab peradangan otak yg terus menjadi jadi
Aku terus menoleh kekiri dan kanan, berharap para kekasihku datang
berbondong bondong meramaikan acara, namun hanya beberapa puluh saja
duduk di shaf, dan sisanya belasan orang berdiri disekitar panggung…,
gelombang jamaah tidak tiba juga, tak lama tiba konvoi pun mungkin hanya
50 orang saja
Aku terhenyak, kepalaku semakin sakit, seluruh tubuhku seakan berteriak
kesakitan tak kuasa menahan sakitnya.. Allah.. Allah,..Allah… wahai
tubuh penuh dosa kau harus bertahan…
Ceramah selesai ,, acara ditutup, aku melangkah ke mobil dg lemah dan
ingin kuteriakkan pada semua orang jangan satupun menyentuh kulitku
karena sangat terasa sakitnya.. namun aku harus menerima nasibku untuk
dikerubuti, mereka datang dan setia padaku.., mereka orang orang berjiwa
Muhammad saw, aku tak boleh kecewakan mereka
Aku membatin memandangi jumlah yg sangat sedikit dihadapan panggung
besar dan lapangan bola ini……….. 12 tahun aku berdakwah, inilah hasil
dakwahku, sisanya adalah buih di lautan..
Sampai dimarkas kerebahkan tubuh penuh derita dg hati yg hancur,
ketika mata hampir terlelap maka aku terhentak bagai dibentak syaitan,
esok malam acara monas, bagaimana nasibmu munzir….!, adakah akan seperti
ini ini…????, hujan akan turun dank au terpaku kecewa dihadapan guru
mulia..???
Aku bagai tersengat stroom tegangan tinggi, menangis sekeras
kerasnya… sakit dikepalaku sudah tak tertahan, jika kuhantamkan kepala
ini ke tembok hingga kepala ini hancur tdak akan terasa sakitnya karena
sudah dikalahkan oleh sakit yg jaub lebih berat..
Tubuhku gemetar, lalu aku berkata : ainiy, bantu aku membuka jubah dan
sorbanku dan gamisku, bantu aku rebah, ini sudah larut malam, makanan
apa yg ada ainiy?, saya lapar, dan perlu makan sedikit untuk makan obat,
ia berkata : jam segini wahai habib sudah tdk ada apa2, banyak restoran
padang dan penjual makanana masih tutup pula karena liburan panjang..,
Baiklah, buatkan indomi saja, sekedar pengganjal untuk makan obat..
Prof sudah mengatakan, jika sakit di kepala tak mau hilang dg obat
penahan sakit yg saya berikan, habib harus segera ke rscm untuk suntik
otak…
Berkali kali memang ia menembuskan jarum sepanjang hampir 15cm itu
kedalam otakku sedalam dalamnya.. ah,,, tidak ada waktu untuk opname..
aku harus bertahan…
Dihadapankau acara monas,pasrah pada Allah.. lalu saat mata hampir
terpejam pikiranku dihentakkan lagi dg beban berikutnya, 12 rabiul awal
pada 26 februari…., bulan depan…!!!, lalu kedatangan guru mulia pada
sekitar maret….!!, mestilah ada acara akbar pula..!, lalu 27 rajab isra
mikraj..!, lalu nisfu sya;ban..!!, lalu badr pada pertengahan
ramadhan..!!, lalu habisnya massa kontrak markas MR dibulan juni…
Aku teringat mimpiku beberapa minggu yg lalu, aku berdiri dg pakaian
lusuh bagai kuli yg bekerja sepanjang hari, dihadapanku Rasulullah saw
berdiri di pintu kemah besar dan megah, seraya bersabda : “semua orang
tak tega melihat kau kelelahan wahai munzir, aku lebih tak tega lagi…,
kembalilah padaku, masuklah kedalam kemahku dan istirahatlah…
Ku jenguk dalam kemah mewah itu ada guru mulia, seraya berkata :kalau
aku bisa keluar dan masuk kesini kapan saja, tapi engkau wahai munzir
jika masuk kemah ini kau tak akan kembali ke dunia..
Maka Rasul saw terus mengajakku masuk, “masuklah.. kau sudah
kelelahan.., kau tak punya rumah di dunia(memang saya hingga saat ini
masih belum punya rumah) , tak ada rumah untukmu di dunia, karena
rumahmu adalah disini bersamaku.., serumah denganku.., seatap dg ku…,
makan dan mium bersamaku .. masuklah,,,
Lalu aku berkata : lalu bagaimana dg Fatah Jakarta? (Fatah tegaknya
panji kedamaian Rasul saw), maka beberapa orang menjawab dibelakangku :
wafatmu akan membangkitkan ribuan hati utk meneruskan cita citamu,..!!,
masuklah,,,!
Lalu malaikat Izrail as menggenggamku dari belakang, ia memegang dua
pundakku, terasa seluruh uratku sudah digenggamannya, seraya berkata :
mari… kuantar kau masuk.. mari…
Maka kutepis tangannnya, dan aku berkata, saya masih mau membantu guru
mulia saya…, maka Rasul saw memerintahkan Izrail as untuk melepaskanku..
Aku terbangun…
Semalam ketika aku rebah dalam kegelapan kulihat dua tamu bertubuh
cahaya, namun wajahnya tidak bertentuk kecuali hanya cahaya, ia
memperkenalkan bahwa ia adalah Izrail as..
Kukatakan padanya : belum… belum.. aku masih ingin bakti pada guru
muliaku.. pergilah dulu, maka ia pun menghilang raib begitu saja.
Tahun 1993 aku bermimpi berlutut dikaki Rasul saw, menangis rindu tak
kuat untuk ingin jumpa, maka Sang Nabi saw menepu pundakku… tenang dan
sabarlah..sebelum usiamu mencapaii 40 tahun kau sudah kumpul bersamaku”
Usia saya kini 37 tahuh pada 23 feb 73, dan usia saya 38 tahun pada 19 muharram ini.
Peradangan otak ini adalah penyakit terakhirku, aku senang wafat dg
penyakit ini, karena Rasul saw beberapa bulan sebelum wafatnya terus
nebgeluhkan sakit kepala..
Salam rinduku untuk kalian semua jamaah Majelis Rasulullah saw kelak,
jika terjadi sesuatu padaku maka teruskan perjuanganku.. ampuni
kesalahanku.., kita akab jumpa kelak dg perjumpaan yg abadi..
Amiin..
Kalau usiaku ditakdirkan lebih maka kita terus berjuang semampunya, tapi mohon jangan siksa hari hariku.. hanya itu yg kuminta..
Semoga Allah panjangkan umur beliau untuk berdakwah di jalan Allah dan Rasulullah. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
(sumber: http://majeliskecil.wordpress.com)
_________________________________________________
Download buku Cahaya Cinta Habib Munzir al-Musawwa. ini dia link'a: http://elfarosdaq.blogspot.com/2011/10/e-book-cahaya-cinta-habib-munzir-al.html
Title : Renungan mengharukan dari al-Habib Munzir al-Musawa
Description : "Jika aku wafat mendahului kalian, kutitipkan perjuangan dakwah sang Nabi Saw. pada kalian, kita akan abadi bersama dalam kebahagia ...