Inilah tujuh peristiwa yang terjadi di hari kamis dan patut dicatat oleh ummat Islam. Selamat membaca, semoga bermanfaat.
1. Nabi
Ibrahim Bertemu Siti Hajar
Ketika ingin menuju Mesir, Nabi Ibrahim As. Memasukkan Siti Sarah dalam sebuah kotak,
dan menguncinya. Keumudian kotak itu diletakkan diatas onta dan beliau
membawanya menuju mesir. Singkat cerita, Nabi Ibrahim digeledah oleh prajurit
raja dan kotak pun dibuka.
Mereka berkata: “perempuan ini pantas untuk raja”. Mereka
pun membawanya menemui raja sedangkan nabi Ibrahim tidak dibolehkan masuk,
namun Nabi Ibrahim tetap bisa melihat sarah karena dibuka hijab oleh Allah Swt.
Ketika raja
mau menyentuh Ti Sarah, tangan dan kakinya menjadi kering. Raja berkata: “Kamu
penyihir.” Sarah menjawab: “saya bukan penyihir, tetapi suami saya adalah
kekasih Allah.” Ketika raja itu menatap sarah, keduamatanya menjadi buta, raja
berkata lagi: “kamu penyihir hai perempuan.” Dan sarah menjawab sama seperti
tadi.
Saat Raja
memperhatikan kecantikan Ti Sarah untuk ketiga kali, seluruh anggotanya menjadi
kering (tidak berfungsi). Kemudian Nabi Ibrahim pun dipanggil dan raja berkata:
“Wahai Ibrahim! Hukum aku sesuka hatimu, tapi pintalah pada tuhanmu supaya
menyembuhkan aku!.” “Ini urusan tuhanku, maka aku tidak bisa memberi hukuman
tanpa seizin-Nya.” Kata Nabi Ibrahim
Kemudian
Malaikat Jibril As. turun menemui Nabi Ibrahim seraya berkata: “Wahai Ibrahim!,
tuhanmu mengucapkan salam, dan Ia berkata supaya engkau memerintahkan raja ini
untuk meninggalkan kekuasaannya dan menyerahkan semuanya padamu”. Raja pun rela
menyerahkan semuanya untuk Nabi Ibrahim As., dan ia disembuhkan Oleh Allah Swt.
Setelah
raja sembuh, ia memanggil Hajar (seorang budak wanita) dan menyerahkannya kepada Ti Sarah, namun Ti
Sarah menyerahkannya kepada Nabi Ibrahim, tetapi beliau menolak seraya berkata:
“jangan mengutamakan saya, karena Allah lah yang membukan hijab antara saya dan
engkau”
2. As-Saqi Keluar
Dari Penjara
Raja Roma
mengirimkan banyak harta untuk as-Saqi dan seorang juru masak, supaya mereka
mau meracuni rajanya lawat makanan. Juru masuk itu setuju, namun as-Saqi tidak
menyetujuinya, ia menemui raja dan memberitahu hal itu. Sang raja menghukum
keduanya dengan memasukkan keduanya dalam penjara.
Dalam
penjara mereka bertemu nabi Yusuf As., dalam penjara pula Nabi Yusuf menafsir
mimpi mereka. As-Saqi bermimpi melihat tiga mangkok dari emas, dalam mangkok
itu ia memeras anggur dan menjadikannya khamar serta menyuguhkannya untuk raja.
Juru masak bermimpi membawa roti diatas kepalanya dan roti itu dimakan burung
Nabi Yusuf
berkata: “Wahai dua penghuni penjara!, salah seorang dari kalian akan
menyuguhkan khamar kepada rajanya, dan yang satu lagi akan disalib dan
burung-burung akan mematuk kepalanya”
Penafsiran
Nabi yusuf terbukti benar, karena tidak lama kemudian juru masak disalib oleh
petugas keerajaan, dan as-Saqi dibebaskan dari penjara tiga hari kemudian, dan
ia mendatangi raja dalam keadaan mulia.
3. Bunyamin Datang ke Mesir
Ketika Para saudara Nabi Yusuf menemui beliau pertama kali,
Bunyamin tidak dibawa bersama mereka, karena Nabi Ya’qub khawatir jika Bunyamin
akan mengalami nasib yang sama seperti Nabi Yusuf.
Ketika mereka menemui
Nabi Yusuf As., beliau berkata: "Undang-undang kami menetapkan untuk tidak
memeberikan makanan kepada seseorang yang tidak ada. Karena itu, datangkanlah
saudara kalian agar aku dapat memberinya makanan. Tidakkah kalian mengetahui
bahwa aku menegakkan timbangan dengan jujur?"
Setelah berusaha meminta izin pada sang ayah, akhirnya
Bunyamin diizinkan ikut ke mesir bersama saudara-saudaranya.
Setelah mereka cukup lama bertemu
dengan raja, mereka pulang dengan membawa perbekalanan yang cukup dan lebih
cukup dibandingkan sebelumnya. Ketika memberikan perbekalan dan bahan makanan
itu, Nabi Yusuf as memerintahkan kepada bawahannya untuk memasukkan timbangan
miliki negara ke dalam barang yang dibawa oleh Bunyamin secara diam-diam.
Belum lama mereka berangkat
keluar dari kota Mesir, tiba tiba mereka ditahan untuk diperiksa barang-barang
yang dibawanya. Dalam pemeriksaan ini ternyata terdapat alat timbangan negara
yang sedang dicari-cari.
Bunyamin dibawa menghadap Nabi Yusuf. Saudara-saudara Bunyamin yang lain diperbolehkan pulang. Yahudza tak ikut pulang, ia
merasa malu kepada ayahnya karena telah berjanji melindungi
Bunyamin dari segala marabahaya, nyatanya Bunyamin sekarang tak bisa ia
bawa pulang.
4. Para Saudara
Nabi Yusuf Datang ke Mesir
Begitu Nabi Ya’qub mengetahui anak – anaknya pulang tanpa
membawa Bunyamin, Jiwa beliau terpukul. Pada suatu hari beliau mendapat ilham
bahwa Nabi yusuf masih hidup.
Nabi Ya’qub kemudian memerintahkan anak – anaknya mengembara
lagi ke Mesir. Karena tak sanggup melihat penderitaan Ayahnya, mereka langsung
berangkat ke Mesir untuk bertemu Menteri ekonomi lagi. Namun saat itu mereka
masih belum tahu bahwa menteri itu Nabi yusuf.
Ketika para saudara
Nabi Yusuf mendekati Mesir untuk bertemu beliau kali ini, malaikat Jibril As.
Terlebih dulu menemui Nabi yusuf dan berkata: “Saudara-saudara mu datang
menemuimu, apa yang akan engkau lakukan terhadap mereka?.” Nabi Yusuf menjawab:
“Wahai Jibril, mereka telah banyak berbuat kesalahan, dan mereka pernah
berencana membunuhku, tapi sekarang mereka mendatangiku karena ada keperluan.
Aku tidak berpendapat lain selain memaafkan mereka.”
Ketika mereka memasuki Mesir, Nabi yusuf memerintahkan
prajuritnya untuk menghias kota mesir. Seluruh pelayan memakai baju-baju yang
indah. Kemudian diletakkan ranjang dan kursi sebagai tempat duduk bagi Nabi
Yusuf. Di hadapan beliau berbaris para pelayan. Kemudian para
saudara nabi Yusuf diperintahkan untuk menemui beliau, namun mereka tidak
mengakui bahwa yang mereka temui itu Nabi Yusuf As.
Akhirnya Nabi Yusuf memeperkenalkan diri sebagaimana yang
dikisahkan dalam al-Quran. Mereka berkata: "Apakah kamu
Ini benar-benar Yusuf?". Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan Ini
saudaraku. Sesungguhnya Allah Telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami".
Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, Maka Sesungguhnya Allah
tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik."
5. Nabi Ya’qub Datang ke Mesir
Ketika mengetahui bahwa menteri ekonomi itu Nabi yusuf,
mereka gemetar ketakutan karena mengingat kejahatan mereka saat memasukkan
Yusuf dalam sumur, namun Nabi Yusuf bukan pendendam, dan mereka dimaafkan. Nabi
Yusuf kemudian mengambil baju gamisnya dan diserahkan kepada saudara –
saudaranya.
“Usapkanlah baju ini pada kedua mata ayah, insya Allah
beliau dapat melihat kembali. Kemudian ajaklah ayah dan ibu ke Mesir
secepatnya. Aku sudah tidak sabar untuk bertemu.” Kata Nabi Yusuf
Setelah mereka pulang menemui Ayah, apa yang diperintahkan
oleh Nabi Yusuf segera dilaksanakan, dan atas izin Allah Nabi Ya’qub dapat
melihat kembali. Akhirnya Nabi Ya’qub dan keluarga pindah ke mesir memenuhi
permintaan Nabi Yusuf.
6. Nabi Musa memasuki Kota
Ulama berbeda pendapat mengenai sampainya Nabi Musa ke Kota (Memphis). Menurut Syaikh as-Sadiy ketika nabi
Musa tumbuh dewasa, beliau
berkendara bersama Fir’aun. Suatu hari beliau berkendara bersama Fir’aun
kemudian kembali dan memasuki Madinah pada waktu senggang.
Syaikh Maqatil menyebutkan saat Musa memasuki Kota beliau
mendapatkan dua orang laki-laki yang berkelahi, yang seorang dari
golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir'aun). Maka
orang yg dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk
mengalahkan musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah
musuhnya itu. Nabi Musa berkata: "Ya Tuhanku, aku bertaubat, aku tidak akan mengulangi
perbuatan serupa setelah hari ini." Nabi Musa berkata lagi: "Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong
bagi orang-orang yang
berdosa".
Keesokan harinya, Nabi Musa melihat orang yang
ditolongnya berkelahi dengan oran lain dari golongan bangsa Fir’aun. Nabi Musa
berkata: “Engkau melakukan kesalahan yang nyata, sehingga aku berkelahi kemarin
dengan seorang laki-laki dan aku telah membunuhnya karena kamu, dan hari ini
kamu berkelahi lagi dengan orang lain."
7. Nabi Muhammad Memasuki Mekkah
Rasulullah
Saw. bermimpi pada tahun Hudaibiyah dan memberitahukan mimpinya dengan berkata:
“Sesungguhnya Allah memperlihatkan padaku dalam mimpiku bahwa Ia
memuliakanku dengan kemenangan dan pertolongan dan membawaku ke Mekkah”.
Ketika
Rasulullah hampir mencapai Mekkah, beliau ditemui oleh Suhail bin Amr dan
beliau pun membatalkan niatnya untuk menuju Mekkah. Saidina Umar bertanya: “Wahai
Rasulullah!, engkau bilang Allah memerintahkanmu untuk memasuku mekkah, lalu
kenapa engkau tidak melakukannya?.” Rasulullah menjawab: “Jika aku tidak
masuk pada tahun ini, maka aku akan memasukinya tahun depan”
Ketika
Beliau memasukinya dan berhasil menaklukkan mekkah, Jibril As. turun ke bumi
untuk menemui beliau dan menyampaikan ayat berikut ini:
Sesungguhnya Allah akan
membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan Sebenarnya
(yaitu) bahwa Sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah
dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang
kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan
dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat (al-Fath,27)
(Sumber: Kitab
as-Sab’atu fi Mawa’idhi al-Bariyyat, hal. 95-107, Buku Memetik Hikmah dari
Kisah teladan 25 Nabi dan Rasul, dan berbagai sumber lainnya)