• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Peutrang

Kreatif & Edukatif

  • Home
  • Agama
  • Kisah Menggugah
  • Misteri
  • Tokoh
  • Tips
  • Techno
Home » Kisah Penggugah Jiwa » PESONA CINTA DI SAKARATUL MAUT (Bag. II)

PESONA CINTA DI SAKARATUL MAUT (Bag. II)


Sadarku kalau hari ini adalah hari penentuan riwayat pendidikan ku di bangku sekolah. Ku harus datang untuk meraih semua itu. Buat bunda. ”Tiada yang tak mungkin. Ku bisa! Ku harus jadi lulusan terbaik. Ya, buat bunda. Bundaku tersayang.” gumamku.

Kupersingkat khayal dengan ibadah ku disana. Membasuh badah seadanya lalu kusempurnakan dengan wudhuk.

 “Angga...! bunda strika bajunya ya…”

Mendengar tawaran tulus itu ku tertegun. Bagiku dukungan dan semangat darinya tadi sudah cukup bahkan lebih dari dari yang ku harapkan. ku tahu betul bagaimana tulusnya wanita berhati malaikat yang telah melahirkan dan membesarkanku dalam cinta dan kasih sayangnya itu. Meski sehalus apapun ku menolak dan melarangnya walau seribu kali lagi, asalkan mampu dan sempat dilakukannya, ia akan melakukan apa saja yang terbaik buat ku. Apalagi hari ini, ia tahu betul hari ini adalah hari ebtanas disekolah. 

Begitulah kasih bunda padaku. Seakan bahagiaku adalah bahagianya sendiri. Dan dukaku adalah dukanya sendiri. disetiap ceriaku ada senyumnya, disetiap dukaku ada isak tangisnya karna sesungguhnya...dukaku adalah dukanya sendiri. Bahagiaku entah karna ia adalah seorang ibu... dan aku adalah darah dagingnya, atau memang karena dia adalah wanita jelmaan malaikat buat yang diutus tuhan buatku. Yang jelas aku bahagia karenanya. Dan aku atas izin tuhan dan restunya bunda, aku tidakkan pernah menjadi seorang ayah buat anak-anak ku sebelum ku mendapatkan seorang ibu buat mereka layaknya ayah memberiku ibu seperti bunda.

Sebongkah pilu yang sempat meleleh ke pipi ku rasanya tak cukup mewakili desiran hati ku mengenang kasih bunda. Tak sanggup ku bayangkan bila nantinya ada kata perpisahan antara kami. Mungkin ku akan mati dalam kegilaan menderai air mata menagisi hari-hari yang penuh kenagan bersamanya. Betapa engkau telah mengandungku sembilan bulan lamanya. Betapa engkau telah melahirkan dan membesarkanku dalam cinta dan kasih sayang mu. Telah engkau lukis kenangan terindah di setiap liku-liku kehidupan ku. Bunda, kalau tuhan memberiku satu pilihan, kukan memilih takkan mati sebelum membahagiakan mu layaknya engkau telah membahagiakan ku semenjak kecil. 

Ku ingin senyum mu, senyum yang selalu jadi penawar luka dan kesedihan ku, senyum yang selalu menyambut kepulanganku disetiap kesempatan kan  terpatri selamanya. Menjerit batin ku.  Sebongkah pilu meleleh, kian deras kepipi ku. Sejenak tangan ku terhenti menimba. Ku sapu air mata ku.

Sembari berkaca di depan cermin lemari ku mengiba. "Bunda ku tahu engkau sangat berharap ku dapat meraih peringkat kelas sekaligus jadi siswa taledan tahun ini, seperti tahun- tahun yang lalu. Oh bunda… Angga akan kembali kebangku sekolah. Meski izza azizie bukan namaku lagi. Bersama nama baru yang engkau berikan akan kembali menjadi yang terbaik. Ya! Bunda akan duduk di deretan paling depan menunggu nama Angga Noveri dipanggil sebagai juara kelas sekaligus lulusan terbaik tahun ini"

Perlahan ku menuntun langkah ku keluar dari kamar. Sejenak ku berbincang dengannya lalu pamitan. Ku masih menolak membawakan kereta baru yang seminggu lalu beliau belikan untuk ku. Bunda mengerti, aku punya banyak  teman yang nasipnya setiap pagi naik angkot dan jalan kaki kesekolah. Dengan kereta itu ku tak mungkin memboncengi mereka, semuanya. Lagi pula jalan kaki bisa menjadi sport pagi buatku. Ku terus berpacu dengan waktu berjalan kaki melewati jalan pintas yang sudah sering mengantarkanku kesekolah tepat waktunya.

Jam 07.30 ku sampai di depan pintu garbang sekolah.

“alhamdulillah…….! Untung saja…….!” Desahku berulang – ulang. Kuraba dada ku yang berdegub kencang dan terus mempercepat langkah memasuki pekarangan sekolah. Betapa ku sangat lega, karena pintu garbang belum terkunci dan satpam yang hitam tinggi besar itu tidak terlihat batang hidungnya. Ku sangat khawatir kalau sampai harus berurusan lagi dengan dia seperti tempo hari.

“hei…….!!! Berhenti……..!!!”. Dhaaaaar…teriakan itu bagai gemuruh halilintar yang serta merta menyambar langkah ku. ku yang baru saja beberapa langkah melewati pintu garbang memasuki pekarangan sekolah tersentak kaget dan terpaksa kuhentikan laju langkahku mendengar bentakan itu. 

Beberapa siswa yang sedang berjalan tak jauh dari ku, langsung berlari memasuki pekarangan sekolah. Ku coba tenagkan detak jantungku yang tak beraturan. Aku gugup dan pucat. Tak obahnya seorang narapidana yang dihadapkan ketiang gantungan. Ku tak habis pikir, ada-ada saja rintangan dan halangan yang menghambat setiap perjuangan ku. Padahal setiap harinya ku takpernah lupa mengisi daftar kegiatan harian ku. Dan disana tidak ada sisa waktu ku barang sedetikpun untuk yang namanya rintangan dan halangan. Tapi nyatanya seakan semua waktu ku tersedia untuk semua rintangan dan halangan itu. Tidakkah tuhan mengizinkan ku mengecap pendidikan ditempat ini lagi? Tidakkah tuhan meridhai ku bangkit untuk memperbaiki setiap keterpurukan hidup demi secercah harapan, bahagia dan membahagiakan bunda?. 

Perlahan ku menoleh kebelakang mencari sumber teriakan itu. Ternyata dugaan ku salah. Bukan satpam, tapi tiga berandal berbadan kekar yang teman-temanku bilang seminggu ini mencari-cari ku. Sepertinya mereka sudah dari tadi menunggu kedatanganku. Ku lihat sosok bringas itu terus berjalan kearah ku 

Hei gembel.....!!! berhenti....!!!
Rasa takut bercampur gundah memenuhi relung jantungku yang berdetak semakin tak beraturan. Ku tak ingin kembali berurusan dengan satpam itu. Ia memanggil ku gembel jangan-jangan karna ku tidak memasukkan baju kedalam celana. Perlahan ku menoleh kebelakang mencari sumber teriakan itu.Ternyata dugaan ku salah. Bukan satpam tapi tiga berandal gondrong, berowokan dan berbadan kekar. Tak salah lagi! merekalah yang akhir-akhir ini sering mencari-cari ku, kata Arif. Ku lihat sosok bringas itu menuju kearah ku.

“kak Angga…….! Lari kak…….! lari kak……!”.
Seketika perhatianku pada brandal itu buyar mendengar suara teriakan lela. Ya! Itu suara lela. Suara itu tidak asing lagi di telinga ku. Perlahan ku menoleh mencari sumbernya sambil memastikan siapa pemiliknya. Ku lihat  Aspalela berdiri di pekarangan sekolah didampingi tema-temannya. Itu dia Aspalela, sahutku dalam hati. Ku percepat langkah ku memasuki zona aman, pekarangan sekolah. Ku tak ambil peduli dengan brandalan itu lagi. Ku terus berjalan sambil tersenyum pada mereka yang mendukungku. Hati ku semakin damai ketika pak satpam keluar dari kantor menuju pintu gerbang yang sudah waktunya ia kunci.

Akhirnya aku sampai diruang kelas. Perlahan ku masuk dan mengucap salam buat teman-teman ku yang sedang menanti guru pengawas ujian. Sepontan mereka bersorak menyambut kedatangan ku. Aslan, siketua kelas langsung mendendangkan selawat..
"thalaal badru alaina minsaniyyatil wada`hahahaaaaa..." suasana kelas pun riauh menertawaiku. 

Ada-ada saja tingkah mereka. Aku hanya tersenyum bahagia menyikapi canda tawa mereka. Itu wajar buatku yang sudah lama menghilang dari bangku sekolah. Jujur saja sebenarnya akupun sudah lama merindukan canda dan tawa bersama mereka. Dan hari ini mereka membuatku puas dan lega.

Tak lama kemudian  pengawas ujian pun masuk membagikan soal ujian.. Suasana kelas hening seketika. 

“Bismillah, selamat bekerja” salam pengawas.

Bayangan bunda berkelebat di mataku. Seakan ia tersenyum padaku. "Oh bunda demi engkau akan ku tuntaskan perjuangan ini dengan sempurna".

Tanpa terasa mulus dan indahnya hari-hari ku jalani bersama teman-teman. UAN dan UAS telah kuikuti dengan penuh semangat dan tanpa hambatan apapun. Berandalan itupun tidak pernah muncul lagi. Namun demikian hatiku masih saja dibalut resah dan penasaran. Siapa sebenarnya berandalan itu dan apa mau mereka mencariku. Huuuufffff..... kumenghela nafas panjang mencoba melupakan brandalan itu. Aku khawatir kalau mereka masih saja mengintai dan menunggu kesempatan yang tepat untuk menyergapku.

Ternyata, apa yang selama ini kukhawatirkan itu benar. Senja itu, kala sepoi-sepoi angin bertiup dari puncak bukit menyusup kebun-kebun kurma yang rimbun, membelai ladang gandum yang menguning dan menghempas badanku yang sedang bersandar dibawah pohon palem yang rindang, tak jauh dari pekarangan rumah. Sebuah avanza silver yang ditumpangi pria bersenjata laras panjang melintas. Meraka tidak lain adalah anteknya Yahudi Israel yang sedang menyusup dalam misi memblokade dan menguasai tanah kelahiranku, Palestina Merdeka. Jantungku berdegup kencang decemkram kegelisahan melihat tiga berandal yang mencegatku tempo hari ada diantara mereka. Barulah dapat ku mengerti kenapa ku terus diincar oleh mereka. Jangan-jangan mereka telah mengetahui kalau aku adalah saksi kunci atas  terbongkarnya beberapa kasus penyelundupan narkoba dan penculikan anak-anak pertengahan bulan lalu. 

Bersambung........

Posted by Unknown on - Rating: 4.5
Title : PESONA CINTA DI SAKARATUL MAUT (Bag. II)
Description : Sadarku kalau hari ini adalah hari penentuan riwayat pendidikan ku di bangku sekolah. Ku harus datang untuk meraih semua itu. Buat ...

Share to

Facebook Google+ Twitter

0 Response to "PESONA CINTA DI SAKARATUL MAUT (Bag. II)"

Post a Comment

Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Terbaru

Loading...

Komentar Terbaru

Loading...

sponsor

Popular Posts

  • 14 Pedang yang Melegenda di Dunia
  • Adab & Pantangan BERHUBUNGAN SUAMI ISTRI (Lengkap)
  • UNGKAPAN RINDU BUAT SANG RASUL
  • 7 Sayur & Buah Untuk Melancarkan BAB
  • Ini dia, Tips Mengatasi Android Cepat Panas
  • 7 Ilmuwan Muslim Bidang Kedokteran
  • 6 Film Action Terbaik 2013
  • Manfaat dan Efek Samping KUNYIT

Blog Archive

  • ►  2017 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  October (2)
    • ►  August (3)
    • ►  April (3)
  • ►  2016 (15)
    • ►  November (4)
    • ►  July (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
  • ►  2015 (17)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2014 (176)
    • ►  December (5)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (8)
    • ►  May (22)
    • ►  April (21)
    • ►  March (23)
    • ►  February (27)
    • ►  January (65)
  • ▼  2013 (352)
    • ►  December (49)
    • ▼  November (58)
      • 7 Peristiwa Besar di Hari Kamis
      • Terlepas Dari Bahaya Karena Berniat Merayakan Maulid
      • 10 Tips Lancar Melahirkan
      • Berlari Lebih Cepat
      • Cara Merawat Kulit Siang dan Malam
      • PESONA CINTA DI SAKARATUL MAUT (Bag. IV)
      • PESONA CINTA DI SAKARATUL MAUT (Bag. III)
      • PESONA CINTA DI SAKARATUL MAUT (Bag. II)
      • PESONA CINTA DI SAKARATUL MAUT (Bag. I)
      • 7 Tips Untuk Meredam Sifat Marah
      • 10 Obat Paling Mujarab Di Alam
      • Tips Menghilangkan "Bahan Lilin" Pada Mie Instan
      • 7 Ilmuwan Muslim Bidang Matematika & Fisika
      • Daun "Capa" Ampuh Mengobati Sakit Maag
      • Nama Islami nan Indah Untuk Anak Perempuan (Bag. II)
      • Ramuan Nusantara Bagi Pria Impoten
      • 7 Peristiwa Besar di Hari Rabu
      • 4 Tokoh Dunia Yang Menjual Diri Pada Setan
      • 7 Ilmuwan Muslim Bidang Kedokteran
      • Ramuan Kuno Untuk Mengobati FLU
      • 13 Mutiara Indah Dari Buku Dale Carnagie
      • 4 Tanda Syaqawah (Akibat Buruk)
      • 10 Kode Misterius Yang Belum Terungkap
      • 5 Film Fantasy Terbaik 2013
      • Subhanallah, MATEMATIKA Sahabat Nabi Luar Biasa
      • Jual Charger Laptop Samsung Original
      • Jual Hard Disk Hitachi Murah
      • Gempar, DHAGABO EBBA Mengaku Berumur 160 Tahun
      • Daun Pepaya Ampuh Mengobati Demam
      • Cara Menghilangkan Nyeri Haid
      • 4 Kriteria Lagu Islami
      • Al-Idrisi, Penemu Teori Bumi Bundar
      • Ternyata Rumput Fathimah Berbahaya Bagi Ibu Hamil
      • 7 Keajaiban Menyangkut Kelahiran Nabi Muhammad Saw.
      • Resep Kuno Untuk Mengharumkan Vagina
      • Misteri Ular Jelmaan Jin Muslim di Dusun Larangan
      • Bunna Coffee, Kopi Klasik Dari Arab
      • 12 Peristiwa Besar di Hari Asyura
      • Ramuan Tradisional Untuk Memperindah Payudara
      • Tips Mengembalikan Keperawanan
      • PAINAWATI, Diteror Lewat Mimpi
      • 10 RUMAH SAKIT Paling Angker di Dunia
      • 7 Penyebab Utama Keretakan Rumah Tangga
      • 7 Peristiwa Besar di Hari Selasa
      • 4 Pesan Penting dari 4 Kitab
      • Ramuan Tradisional Untuk Kekuatan Seks Laki-laki
      • 12 Makanan Untuk Menigkatkan Gairah Seks
      • Cara Mudah Mengobati Ambeien Secara Tradisional
      • 4 Bukti Rasulullah Saw. Mengetahui Kejadian Masa D...
      • Hukum Bersalaman Setelah Shalat Menurut Ulama Syaf...
      • Resep Kuno Untuk Panas Dalam
      • 12 Kriteria Suami Idaman
      • 6 Penyebab Rusak Hati
      • ARISTOTELES, Pencetus Ilmu Logika
      • Saat Memetik Mawar
      • 4 Pendapat Ulama Tentang UMUR DUNIA
      • TOILET TERMINAL
      • 25 Pesan Perubahan JOKOWI
    • ►  October (109)
    • ►  September (48)
    • ►  August (20)
    • ►  July (36)
    • ►  June (22)
    • ►  May (10)

Sponsor

Top Blogs Online Marketing
Praca poznań w Zarabiaj.pl Religion
Webbhotell Religion Blogs - Blog Rankings Top  blogs My Zimbio
Top Stories blog ini berisi berbagai informasi yang bermanfaat dan bernilai pendidikan terutama mengenai tip, agama, dan misteri Religion Blogs
top blog sites
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hiseutat

Labels

Agama (111) Aqidah (1) Fatwa Abuya al-Asyie (13) Kisah Penggugah Jiwa (20) Lawakan Gokil (12) Lirik Lagu (5) Misteri (29) Mutiara Hidup (14) Puisi (25) Serba Serbi (154) Techno (16) Tips (130) Tokoh (44) White Market (3)

Kontributor

  • Unknown
  • Unknown
Copyright © 2012 Peutrang - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger