• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Peutrang

Kreatif & Edukatif

  • Home
  • Agama
  • Kisah Menggugah
  • Misteri
  • Tokoh
  • Tips
  • Techno
Home » Tokoh » Imam asy-Syafi'i, Ulama Besar Keturunan Abdu Manaf

Imam asy-Syafi'i, Ulama Besar Keturunan Abdu Manaf


عالم قريش يملأ طباق الارض علما
Ada seorang Ulama quraisy yang Ilmunya memenuhi bumi 
(al-Hadits) 


Imam Syafi’i adalah imam ketiga dari empat mazhab menurut urutan kelahirannya. Beliau adalah “Nashirul Hadits,” pembela hadits dan “mujaddid”, pembaharu abad kedua hijriyah. 

Menurut kebanyakan ahli sejarah bahwa Syafi’i dilahirkan di Ghaza, Palstina, tahun 150 H (767 M). namun ada yang mengatakan lahir di Asqalan, yaitu daerah yang kurang lebih 3 farsakh (8 km atau 3,5 mil) dari Ghaza, dan perjalanan dua tiga hari dari Baitul Maqdis.

Imam Nawawi berkata, “Menurut jumhur, Imam Syafi’i lahir di Ghaza.” Diriwayatkan bahwa Imam Syafi’i lahir pada malam hari bertepatan dengan wafatnya Abu Hanifah. Jika riwayat ini benar, maka itu adalah kejadian yang menakjubkan, yakni lahirnya seorang imam bertepatan pada wafatnya imam yang lain.

Nama lengkap beliau adalah Abu Adbullah Muhammad bin Idris bin 'Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin Sa-ib bin Ubaidillah bin Abi Yazid bin Hasyim bin Muththalib bin Abdul Manaf (kakek Nabi Saw). Ibunya bernama Fathimah binti Abdullah bin Hasan bin Husein bin Ali bin Abi Thalib. 

Asy-Syafi’i lahir di tengah-tengah keluarga miskin. Ayahnya meninggal ketika beliau masih kecil. Kemudian ibunya membawa beliau ke Mekkah. Beliau hidup sebagai anak yatim yang fakir dari keturunan bangsawan tinggi, keturunan yang paling tinggi di masanya, Asy-Syafi’i hidup dalam keadaan sangat sederhana. Namun, kedudukannya sebagai putra bernasab mulia menyebabkan ia terpelihara dari perangai buruk, selalu berjiwa besar, dan tidak menyukai kehinaan diri.

Pada usia dua tahun imam Syafi’i dibawa ibunya ke Mekkah dari Guzzah yang merupakan tanah tumpah darah asli bagi nenek moyang imam Syafi’i. Pada usia yang relatif muda, yaitu umur sembilan tahun, imam Syafi’i telah mampu menghafal al-Qur’an. Disamping kecerdasan menghafal al-Qur’an, Beliau juga rajin menghafal al-Hadits yang beliau dengar. Imam Syafi'i juga menghafal kitab gurunya, al-Muwath-tha' saat beliau baru berumur sepuluh tahun. 

Imam Syafi’i hidup di tengah-tengah masyarakat Mekkah kemudian pindah ke kota Madinah. Kedua kota ini adalah bumi Hijaz yang merupakan tempat perbendaharaan sunnah (Hadits). Kota ini tidak begitu ramai dengan berbagai kebudayaan sebagaimana kota-kota lainnya. 

Pada awalnya Imam Syafi’i cenderung kepada syair, sastra dan belajar bahasa Arab sehari-hari. Tapi dengan demikian Allah justru menyiapkannya untuk menekuni fiqh dan ilmu pengetahuan. Terdapat beberapa riwayat yang menyebabkan Imam Syafi’i seperti itu diantaranya adalah : 

Suatu hari, di masa mudanya ketika ia berada di atas kendaraan. Di belakangnya terdapat sekretaris Abdullah az-Zubairi. Lalu asy-Syafi’i membuat perumpamaan dengan sebuah syair. Maka sang sekretaris itu memukulkan cambuknya layaknya seorang pemberi nasehat dan berkata, “Orang seperti anda mencampakkan kepribadiannya seperti ini? Bagaimana perhatian anda terhadap fiqh?” hal ini mempengaruhi dirinya dan membangkitkan semangatnya untuk bergegas belajar kepada Muslim bin Khalid Az-Zanji, Mufti Mekkah. 

Imam asy-Syafi’i menuntut ilmu di Mekkah dan mahir di sana. Ketika Muslim bin Khalid Az-Zanji memberikan peluang untuk berfatwa, asy-Syafi’i merasa belum puas atas jerih payahnya selama ini. Beliau menuntut ilmu terus dan akhirnya pindah ke Madinah dan bertemu Imam Malik di sana. 

Sebelumnya beliau telah mempersiapkan diri membaca kitab al-Muwaththa' (karya Imam Malik) yang telah dihafalkannya. Ketika Imam Malik bertemu dengan asy-Syafi’i, Beliau berkata, “Sesungguhnya Allah Swt. telah menaruh cahaya dalam hatimu, maka jangan padamkan dengan perbuatan maksiat." 

Mulailah asy-Syafi’i belajar dari Imam Malik dan senantiasa bersamanya hingga Imam Malik wafat pada tahun 179 H. selama itu pula beliau mengunjungi ibunya di Mekkah. Kemudian pada tahun 195 H. Imam Syafi’i mengembara ke Baghdad, yang merupakan kota yang sudah maju peradaban masyarakatnya pada waktu itu. Di kota ini Imam Syafi’i menetap beberapa tahun lamanya sebelum beliau melakukan perjalanan ke kota lainnya, yaitu Mesir pada tahun 199 H. dan beliau memilih kota ini sebagai tempat tinggal. Di Baghdad beliau belajar Ilmu Fiqh Madzhab Hanafi, yang terkenal dengan madzhab Ahlul Ra’yi (Ahli pemikiran). Sebagaimana di Hijaz yang tradisional beliau cenderung kepada sifat itu, maka di kota Irak pun beliau cenderung pada kondisi Irak, yaitu kota yang terkenal dengan Ahlu Ra’yi. 

Imam Syafi’i telah mendengar berita tentang kebesaran ulama di Irak seperti Abu Yusuf dan syaikh Muhammad Ibn Hasan, maka beliau berkehendak untuk bertemu dengan mereka. Di kota ini beliau berguru kepada Muhammad Ibn Hasan seorang tokoh ahli Fiqh. Maka terkumpullah pada diri Syafi’i beberapa ilmu dari para ahli Hadits dan Ra’yu. 

Asy-Syafi’i banyak mengambil manfaat dari beberapa kitab Muhammad Ibn Hasan dari pelajaran Fiqh Irak dan perdebatannya dengan beberapa ulama’ fiqh di sana. Dari sini, ia bisa mempersiapkan diri mengkompromikan fiqh madinah dan fiqh Irak, atau fiqh tekstual dan fiqh kontekstual, sehingga membantunya meletakkan dasar-dasar ushul fiqh, dan kaidah fiqh (qawaid al-fiqhiyah), menjadikan ia terkenal, disebutsebut namanya dan terangkat derajatnya.

Pengetahuan asy-Syafi’i terbentuk dari beberapa sumber. Antara lain, guru, bacaan dan belajarnya, serta perjalanannya ke Yaman, Kufah, Bashrah, Makkah, Baghdad, dan Mesir. Ada juga dari perdebatan yang serius di masanya antara para pakar teologi dan filsafat, pakar fiqh dan ulama hadits dan sebagainya, serta pemikiran dan perenungannya terhadap ilmu dan lingkungan yang kesemuanya itu sangat dominan dalam membentuk wawasannya yang sangat luas. 

Dengan bekal pengetahuannya, beliau melangkah untuk menyampaikan berbagai kritik dan kemudian mengambil jalan keluarnya sendiri. Mula-mula beliau berbeda pendapat dengan gurunya (Imam Malik). Perbedaan ini berkembang sedemikian rupa sehingga beliau menulis buku yang berjudul “Khilaf al-Malik” yang sebagian besar kritik terhadap pendapat (fiqh) madzhab gurunya itu, beliau juga terjun dalam perdebatan-perdebatan sengit dengan madzhab Hanafi dan banyak mengeluarkan kritik sebagai koreksi terhadapnya. 

Kritik-kritik imam Syafi’i terhadap dua madzhab tersebut akhirnya muncul menjadi madzhab baru yang merupakan sintesa dari kedua madzhab (ahli hadits dan ahli ra’yu) yang benar-benar orisinil. Namun demikian yang paling menentukan orisinilitas madzhabnya ini adalah kehidupan empat tahunnya di Mesir. Memang banyak kota di mana imam Syafi’i mengembangkan atau menggali ilmu, seperti kota Yaman, Persi, Baghdad dan lain-lain. Tetapi di Mesir inilah Imam Syafi’i sampai meninggalnya dipergunakan untuk menulis sebagian besar buku-bukunya, bahkan juga untuk merevisi buku-buku yang pernah ditulisnya. Di kota ini pula ia meletakkan dasar-dasar madzhab barunya yang dikenal dengan Qaul jadid (pendapat baru).

Sebagaimana yang telah dikatakan bahwa fiqh asy-Syafi’i adalah fiqh yang lahir karena kondisi masyarakatnya sehingga dengan adanya dua kota yang merupakan tempat yang paling mempengaruhi teori imam Syafi’i dengan didukung keadaan yang berbeda itu pula, maka fiqh Syafi’i juga dibedakan menjadi dua macam yakni madzhab qaul qadim (pendapat dulu) dan madzhab Qaul jadid (pendapat baru). Madzhab qaul qadim adalah pendapat imam Syafi’i ketika di Irak dan qaul jadid adalah pendapat imam Syafi’i di Mesir.

Dengan perpaduan pemikiran imam Syafi’i akibat pengaruh dari corak pendidikan dan pengalaman dari beberapa negara tersebut, Imam Syafi’i mengkombinasikan dan mengkomparasikan serta mendiskusikan  fiqh negara Hijaz dan Irak. Kemudian beliau menjadi terkenal dengan sebutan ahli hadits dan ahli ra’yu (pemikiran).

Dalam madzhab fiqhnya, Imam Syafi’i menempatkan al-Qur’an sebagai imam (dasar utama) dalam mengambil hukum. Beliau berkata, “sunnah sejajar kedudukannya dengan al-Qur’an karena as-Sunnah berfungsi sebagai penjelas al-Qur’an.” Karena itu menurut beliau as-Sunnah ditempatkan sebagai dasar kedua setelah al-Qur’an. 

Guru-guru Imam Syafi’i 
Imam Syafi’i menerima fiqh dan Hadits dari banyak guru yang masing-masing mempunyai manhaj sendiri dan tinggal di tempat-tempat  yang berjauhan satu sama lainnya. Ada di antara gurunya yang Mu’tazili yang menyampaikan teori ilmu kalam yang tidak disukainya. Beliau mengambil mana yang perlu diambil dan meninggalkan mana yang perlu ditinggalkan. 


Imam Syafi’i menerima ilmunya dari ulama-ulama Makkah, Madinah, Iraq dan ulama-ulama Yaman. Semula Imam Syafi’i berguru pada syekh Muslim bin Khalid Az-Zanji dan beberapa imam Makkah. Kemudian setelah umur 13 tahun beliau pergi ke Madinah dan berkumpul dengan Imam Malik sampai beliau wafat. Imam Syafi’i juga mempunyai banyak guru yang beliau temui di kota-kota besar ketika beliau berkelana.

Guru Imam Syafi'ie di Makkah antara lain: Syaikh Muslim bin Khalid az-Zanji, Syaikh Sufyan bin Uyainah, Syaikh Sa’id bin Salim al-Qaddah, Syaikh Dawud bin Abdurrahman al-Athar dan Syaikh Abdul Hamid bin Abdul Aziz bin Abi Dawud. 

Guru beliau di Madinah antara lain: Syaikh Malik bin Anas, Syaikh Ibrahim bin Sa’ad al-Anshari, Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad ad-Darawardi, Syaikh Ibrahim bin Yahya al-Asami, Syaikh Muhammad bin Sa’id bin Abi Fudaik dan Syaikh Abdullah bin Nafi’ al-Shani. 

Guru beliau di Yaman: Syaikh Muththarif bin Mazin, Syaikh Hisyam bin Yusuf, Syaikh Hakim Shan’a (ibukota Republik Yaman), Syaikh Umar bin Abi Maslamah al-Auza’i Dan Syaikh Yahya Hasan.

Guru beliau di Irak antara lain: Syaikh Muhammad bin al-Hasan, Syaikh Waki’ bin Jarra al-Kufi, Abu Usammah Hamad bin Usamah al-Kufi, Syaikh Ismail bin Athuyah al-Bashri dan Syaikh Abdul Wahab bin Abdul Majid al-Bashri. Imam Syafi’i menerima pelajaran dari tokoh berbagai mazhab. Beliau menerima fiqh Maliki dari Imam Malik sendiri, mempelajari fiqh al-Auza’i dari Syaikh Umar ibn Abi Salamah, mempelajari Fiqh Al-Laits dari Syaikh Yahya ibn Hassan dan mempelajari fiqh Abu Hanifah dari Syaikh Muhammad ibn al-Hassan. Bahkan beliua mempelajari fiqh pada tokoh-tokoh Mu’tazilah, walaupun dalam masalah I’tiqad mereka tidak menempuh ahlul hadits. Justru semua inilah yang memperluas bidang fiqihnya, memperbanyak materi dan mempertebal kamus pengetahuannya. Dengan demikian Imam Syafi’i dapat mengumpulkan fiqh Makkah, Fiqh Madinah, Fiqh Syam, Fiqh Mesir dan Fiqh Irak.

Murid-murid Imam Syafi’i 
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa imam Syafi’i mempunyai banyak guru. Begitu juga murid-muridnya, mereka tersebar di Makkah, Mesir dan sebagian di Baghdad Irak, merekalah yang menyebarkan madzhab gurunya. 


Diantara murid yang ada di Makkah adalah: Syaikh Abu Bakar al-Humaidi, Syaikh Ibrahim bin Muhammad Abbas, Syaikh Abu Bakar Muhammad bin Idris dan Syaikh Musa bin Abi al-Jarud. Murid Imam Syafi’i di Irak, antara lain: Syaikh al-Hasan bin Muhammad al-Za’farani (wafat : 260 H), Abu Husain al-Karabisi (wafat : 295H), Imam Ahmad bin Hambal (wafat : 241 H) dan Syaikh Dawud ad-Dhahiri (wafat : 505 H). Sedangkan muridnya yang di Mesir antara lain: Syaikh al-Bughaisti (wafat : 270 H), Syaikh al-Muzani (wafat : 269 H) dan Syaikh ar-Rabi’ah (wafat : 270 H). 

Generasi penerus dan penyebar madzhab Imam Syafi’i adalah : Abu Ishaq asy-Syairazi (wafat : 478 H.) adalah pengarang kitab “al-Muhadzdzab”, Imam Ghazali (wafat : 505 H.) pengarang banyak kitab yang menjadi sumber muraja'ah Ulama-ulama berikutnya, diantaranya kitab "al-Wajiz", Syaikh ‘Izzudin ibn Abdi Salam (wafat :660 H0 adalah pengarang kitab “Qawa’id al-Ahkam Fi Masail al-Ahkam”, Syaikh Muhyiddin an-Nawawi (wafat : 676 H) yang mengarang kitab Fiqh diantaranya “Majmu’ Syarah Muhadzab” dan “Minhaj ath-Thalibin”, Syaikh Taqiyuddin as-Shabuni (wafat : 765 H), Syaikh Jalaluddin as-Suyuti (wafat : 791 H), pengarang kitab “Asybah wa an-Nadhair” dan kitab “Tanwirul Hawalaik” syarah kitab al-Muwaththa’ Imam Malik dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Karya-karya Imam Syafi’i 
Menurut Qadhi Imam Abu Muhammad bin Husain bin Muhammad al-Maruzi murid Imam Syafi’i, mengatakan bahwa Imam Syafi’i telah mengarang kitab sebanyak 113 kitab, baik dalam bidang hadits, ilmu fiqh dan ushulnya, tafsir, sastra dan lain-lain. Yaqut menyebutkan dalam kitab “Mu’jam al-Udaba’ juz 17”, puluhan kitab Imam Syafi’i. Yang dimaksud kitab di sini bukanlah kitab yang ada seperti sekarang ini, melainkan beberapa bab masalah fiqh yang kebanyakan telah termuat dalam kitabnya al-Umm. Dan kitab-kitab tersebut bisa dijadikan sebagai pegangan dan pengetahuan yang dapat di nikmati sampai sekarang, diantaranya adalah: 


a. Ar-Risalah
Kitab ini disusun berkaitan dengan kaidah ushul fiqh, yang di dalamnya diterangkan mengenai pokok-pokok pegangan Imam Syafi’i dalam mengistinbath hukum. Ar-Risalah merupakan kitab Ushul fiqh yang pertama. Akan tetapi sebagai penulis ar-Risalah itu sendiri adalah murid asy-Syafi'i yaitu Syaikh ar-Rabi’ ibn Sulaiman (270 H), dan Syaikh Rabi’ inilah yang meriwayatkan dari Imam Syafi’i tentang Ar-Risalah (karena Imam tidak menulisnya secara langsung).


b. Al-Umm
Al-Umm adalah kitab yang ditulis sendiri oleh Imam Syafi’i. Kemudian diriwayatkan oleh ar-Rabi’. Segala yang termuat dalam kitab al-Umm adalah pendapat Imam Syafi’i, itulah hujjah dalam mazhabnya. Kitab ini berisi hasil-hasil ijtihad Imam Syafi’i yang telah dikodifikasikan dalam bentuk dan jilid-jilid yang membahas masalah Thaharah, Ibadah, Amaliah sampai pada masalah peradilan.


c. al-Hujjah
Kitab “Al Hujjah” yang merupakan madzhab lama diriwayatkan oleh empat imam Irak; Ahmad bin Hanbal, Abu Tsaur, Za’farani, Al Karabisyi dari Imam Syafi’i. 

d. Ikhtilaf al-Hadits
Disebut Ikhtilaf al-Hadits karena di dalamnya mengungkapkan perbedaan para ulama’ dalam persepsinya tentang hadits mulai dari sanad sampai perawi yang dapat dipegang termasuk analisanya tentang hadits yang menurutnya dapat dipegang sebagai hujjah. 


e. Al-Musnad
Di dalam kitab Musnad isinya hampir sama dengan yang ada dalam kitab Ikhtilaf al-Hadits, kitab ini juga memaparkan persoalan hadits, hanya saja terkesan bahwa yang ada dalam kitab ini adalah hadits yang dipergunakan Imam Syafi’i khususnya yang berkaitan dengan fiqh kitab al-Umm, dimana dari segi sanadnya telah dijelaskan secara jelas dan rinci.
 


Wafat Imam Asy-Syafi'i 
Imam Syafi'i wafat di mesir pada akhir bulan rajab hari Jum'at tahun 204 H. setelah beliau sakit beberapa hari. Beliau dikembumikan setelah asar pada hari itu juga.   

Allahummaj'al Jannata Matswahu.....

Posted by Unknown on - Rating: 4.5
Title : Imam asy-Syafi'i, Ulama Besar Keturunan Abdu Manaf
Description : عالم قريش يملأ طباق الارض علما Ada seorang Ulama quraisy yang Ilmunya memenuhi bumi   (al-Hadits)  Imam Syafi’i adal...

Share to

Facebook Google+ Twitter

0 Response to "Imam asy-Syafi'i, Ulama Besar Keturunan Abdu Manaf"

Post a Comment

Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Terbaru

Loading...

Komentar Terbaru

Loading...

sponsor

Popular Posts

  • 14 Pedang yang Melegenda di Dunia
  • Adab & Pantangan BERHUBUNGAN SUAMI ISTRI (Lengkap)
  • UNGKAPAN RINDU BUAT SANG RASUL
  • 7 Sayur & Buah Untuk Melancarkan BAB
  • Ini dia, Tips Mengatasi Android Cepat Panas
  • 7 Ilmuwan Muslim Bidang Kedokteran
  • 6 Film Action Terbaik 2013
  • Manfaat dan Efek Samping KUNYIT

Blog Archive

  • ►  2017 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  October (2)
    • ►  August (3)
    • ►  April (3)
  • ►  2016 (15)
    • ►  November (4)
    • ►  July (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
  • ►  2015 (17)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2014 (176)
    • ►  December (5)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (8)
    • ►  May (22)
    • ►  April (21)
    • ►  March (23)
    • ►  February (27)
    • ►  January (65)
  • ▼  2013 (352)
    • ►  December (49)
    • ►  November (58)
    • ▼  October (109)
      • Pujian Ulama Terhadap Peringatan Maulid Mustafa
      • Resep Ampuh Untuk SAKIT GIGI
      • Subhanallah, Al-Qur'an Terbukti Berpengaruh Terhad...
      • CEMBURU
      • IMAM AL-GHAZALI, Pemikir, Penulis, dan Pendakwah
      • 7 Tanda KIAMAT Yang Sudah Nyata
      • Cara Mudah Mengobati Bisul
      • 10 Tanda KIAMAT DUNIA
      • Ini dia, Cara Menghilangkan Bulu Kaki Bagi Wanita
      • Puisi Rindu
      • Peragaan Penyedot Debu
      • 7 Peristiwa Besar di Hari Senin
      • Resep Kuno Untuk Menghaluskan Wajah
      • 4 Hal Yang Baik Dan Lebih Baik
      • 7 Peristiwa Besar di Hari Minggu
      • 4 Kelemahan Wanita Dalam Menghadapi Laki-laki
      • 7 Peristiwa Besar di Hari Sabtu
      • 4 Tahapan Menguasai Bahasa Arab
      • 4 Taktik Konspirasi Zionis
      • Hukum Mendirikan Bangunan Di Atas Kuburan Menurut ...
      • Kenapa Perempuan Tidak Pandai Mengemudi?
      • Hukum Membaca "Ushalli" Menurut Ulama Syafi'iyyah
      • Bangunlah Dari Mimpi!
      • Menghilangkan Tato itu Wajib?
      • 5 Program Berdarah Zionis
      • G'da Orang di Rumah
      • 3 Srategi Freemasonry Dalam Menghadapi Tokoh Islam
      • Hukum Nonton Film Porno
      • 5 Pelajaran Dari Pensil
      • 4 Alasan Diet Tidak Perlu Dilakukan
      • 6 Kriteria PEMIMPIN Idaman
      • 5 Kasus Asusila Pelajar 2013
      • NENEK MELAHIRKAN
      • Puisi si JOMBLO
      • Asoka, Pemimpin yang Mencintai Rakyat
      • Amplop Ringan
      • 5 Kunci Kebahagiaan Dunia & Akhirat
      • Pengertian Syari'at, Thariqat, Ma'rifat dan Hakikat
      • Kong Hu-Cu, Filosof Besar Cina
      • Imam Ahmad Ra., Imam Dalam Delapan Hal
      • 3 Tahap Menuju Kehancuran Ummat
      • Cintamu Palsu
      • Gadis Misteri
      • 7 Sayur & Buah Untuk Melancarkan BAB
      • Kocok Obat Batuk
      • 4 Amal Yang Sulit Dilaksanakan
      • 9 Kriteria Isteri Idaman
      • 4 Pilar Negara
      • Obat Untuk Penyakit Sopak
      • 10 Golongan Syahid Akhirat
      • Makhluk Mirip ALIEN Gemparkan Warga
      • Imam asy-Syafi'i, Ulama Besar Keturunan Abdu Manaf
      • 7 Kiat Sukses Yang Wajib Diketahui
      • Hadits Tentang ngelawak & Tertawa
      • 10 Jenis Buah Untuk Menurunkan Tekanan Darah
      • 5 Penyakit Hati Berbahaya
      • 5 Tips Menjadi Guru Yang Berhasil
      • Pesona Keindahan Air Terjun Blang Kulam
      • Imam Malik Ra., Perintis Pembukuan Hadits
      • 3 Keistimewaan AL-QURAN
      • PAKU DOSA
      • Imam Hanafi Ra., Ahli Fiqh Keturunan Saidina Ali
      • 4 Kebiasaan Buruk Perempuan (Renungan Untuk Muslimah)
      • 4 Kopi Tubruk Murah Tapi Enak
      • Uji Kemampuan Menembak
      • JENGIS KHAN, Sang Penakluk Dari Mongol
      • 5 Kriteria Laki-laki yang Boleh Ditolak Oleh Isteri
      • 5 Kriteria Perempuan Yang Boleh di Tolak Oleh Suami
      • Penamaan LAUT MERAH Mungkin Kurang Tepat
      • Saidina Umar Bin al-Khaththab, sang Amirul Mukminin
      • Kepada Ayah
      • Cinta Sejati Majnun dan Laila
      • 6 Tips Nonton Film Yang Aman dan Baik
      • Salah Pukul
      • Beli Karcis
      • TIPS AMAN TINGGALKAN RUMAH SAAT LEBARAN
      • Catatan Harian Ayah
      • Apakah Mayit Masih Bisa Mendengar?
      • Sang Pencinta Sejati
      • Ada Kebahagian dibalik Kesengsaraan
      • Suamiku Jelmaan Yusuf
      • Cita - cita suciku
      • Mengapa Waktu Cepat Berlalu?
      • Perjalanan Hidup Rasulullah Saw. (Bag. III)
      • Perjalanan Hidup Rasulullah Saw. (Bag. II)
      • Perjalanan Hidup Rasulullah Saw. (Bag. I)
      • 3 Ulama Besar Menahan Lapar Demi Ilmu
      • 8 Pesan Iskandar Muda Yang Tidak Boleh Dilupakan
      • Adab Murid Terhadap Gurunya
      • Misteri Sepasang Naga Tibet yang Terekam Kamera
      • Hukum Mengusap Wajah Setelah Berdo'a
      • Hikmah Dibalik Anjuran Mematikan Lampu Sebelum Tidur
      • Adab-adab Masuk MESJID
      • 7 Manfaat CIUMAN
      • Ucapan Hari Raya yang indah and Lucu
      • Bahaya & Hukuman Bagi Pengkonsumsi Ganja
      • Misteri Akun Twiter Jin dari Saudi
      • Dimana Mendapatkan Hidayah Allah Swt...?
      • Jangan Lewatkan Puasa Arafah
      • Iko Uwais Cuma tampil sebentar dalam "Man Of Tai Chi"
    • ►  September (48)
    • ►  August (20)
    • ►  July (36)
    • ►  June (22)
    • ►  May (10)

Sponsor

Top Blogs Online Marketing
Praca poznań w Zarabiaj.pl Religion
Webbhotell Religion Blogs - Blog Rankings Top  blogs My Zimbio
Top Stories blog ini berisi berbagai informasi yang bermanfaat dan bernilai pendidikan terutama mengenai tip, agama, dan misteri Religion Blogs
top blog sites
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hiseutat

Labels

Agama (111) Aqidah (1) Fatwa Abuya al-Asyie (13) Kisah Penggugah Jiwa (20) Lawakan Gokil (12) Lirik Lagu (5) Misteri (29) Mutiara Hidup (14) Puisi (25) Serba Serbi (154) Techno (16) Tips (130) Tokoh (44) White Market (3)

Kontributor

  • Unknown
  • Unknown
Copyright © 2012 Peutrang - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger