• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Peutrang

Kreatif & Edukatif

  • Home
  • Agama
  • Kisah Menggugah
  • Misteri
  • Tokoh
  • Tips
  • Techno
Home » Kisah Penggugah Jiwa » Suamiku Jelmaan Yusuf

Suamiku Jelmaan Yusuf


Sore ini aku melangkah kaki dari Ma'had  (Pesantren) tercinta bukan untuk selamanya, tapi hanya untuk sementara untuk menenangakan pikiranku di kampung halaman tercinta. Pikiran yang kacau tak menentu arah itu, karena seorang Adam yang tak sengaja aku cintai.  Aku sedih meningalkan sahabat – sahabatku tercinta di Ma'had dan air mataku pun menetes perlahan saat mendengar lantunan nasyid di mobil. Ya Allah...! kenapa wajahnya selalu terlintas di fikiranku padahal sahabat – sahabatku di Ma'had selalu menjelekkannya dihadapanku. Aku tau itu semua tidak benar. Mereka hanya ingin membuka mata dan pikiranku supaya bisa melupakannya. Malam ini apa yang terjadi di Ma'had aku tidak tau, karena malam ini aku sudah berada di rumah. Rasanya langkah ini sangat berbeda, aku semakin tak menentu arah.

Keesokan harinya aku kembali beradaptasi dengan kampung halamanku , supaya aku menemukan kembali jati diri ku. Setiap malam aku basahi pipi ini dengan air mata dan membuat  lidah ini kelu dengan bacaan al-Rahman, hati ini terasa sesak.

"Nuzul....!, apa yang membaut kamu sedih nak?"
"Bunda.....!". aku hanya memandangi wajah teduh itu dan tersenyum manis.
"Nuzul capek bunda..., Nuzul pengen isrtirahat". Lalu aku merebahkan diriku kedalam pangkuan bunda.

Lembutnya belaian tangan sang bunda membuatku larut dalam mimpi. Hari, demi hari, aku terlihat semakin akrab dengan lingkunganku, dan aku juga perlahan-lahan mencoba menghapus ukiran nama yang telah terpahat di hatiku, yaitu sayawal, seorang adam yang aku kenal di Ma'had. Tiba-tiba hp-ku berbunyi, aku segera mengangkatnya

"Assalamualaikum".....
"Nuri.... ada apa?", tanyaku spontan....
"Anti kapan balik ke Ma'had?. Kami disini kangen sama anti"
Ya, insya Allah kalau tidak ada halangan , Ana akan segera balik ke Ma'had, jawabku polos.

Akhirnya pembicaraan itu berakhir, setealah kami berbicara panjang lebar.

Sudah seminggu aku di kampung, aku sedikit lebih tenang sekarang. Sebuah pesan singkat masuk ke hp-ku.

"Nuzul, cepat balik ke Ma'had. Ada masalah yang harus Ana ceritakan ke Anti". By. Nuri.

Aku ingin menghubungi sahabatku itu, tapi aku mengurungkan niatku. Aku hanya membalas pesannya  "masalah apa?". Sudah setangah jam, balasan dari Nuri tak kunjung datang.

Keesokannya, aku merencanakan untuk kembali ke Ma'had.
"kenapa tergesa-gesa?". Tanya bunda.
Ada masalah penting, bunda. Nuzul harus segera balik ke Ma'had ".

Setelah berpamitan kepada bunda, aku langsung berangkat ke Ma'had dengan diantar oleh paman. Rindu akan belaian sang Bunda tak lagi bisa ku ungkapkan langsung kepadanya, karena aku sudah berada di Ma'had sore ini. Malamnya, Nuri sahabatku menceritakan semuanya tentang Syawal, seolah petir menyambar, hatiku tergetar seperti gemuruh, rasanya badai yang dahsyat telah melanda. Aku tak bisa berkata apa-apa. "Aku yakin ini adalah takdir Allah". Aku mencoba menguatkan hatiku dari badai yang melanda. Syawal meninggalkan Ma'had untuk selamanya. Dia ingin menimba ilmu ke negeri piramid, negri yang tandus dan mulia. "Ana tidak bisa melihat pelangi itu lagi".

Nuri mencoba menghapus air mata yang terlanjur jatuh di pipiku. Hari demi hari yang ku lewati di Ma'had seakan tak berjalan seperti arah jarum jam, tapi sebaliknya, bahkan berhenti tiba-tiba. Mungkin aku tidak akan bertemu dengan Syawal lagi, karena tidak hanya kabarnya yang pergi ke Mesir saja  yang aku dengar, tapi soal perjodohannya pun tidak luput dari pembahasan santriwati di Ma'had. Entah itu Cuma sekedar gosip atau fakta.

Hari jum'at adalah hari libur di Ma'had, aku dan sahabat-sahabatku berkumpul di suatu tempat. Didalam pembicaraan kami, tiba-tiba saja Nazwa menyinggung masalah Sayawal. Sebenarnya mereka tidak tau tentang isi hatiku kecuali Nuri. Mendengar namanya saja aku bergetar, butiran keringat membasahiku, ternyata aku belum bisa melupakannya. Ya Allah....! tolong aku...!
Aku mencoba menghindar, tapi Nuri menarik tanganku sambil berkata "la tazhabi" (Jangan pergi). Aku kembali duduk disampingnya, Nazwa terus menceritakan tentang Syawal.

"dengar-dengar Syawal suka ama anaknya Ust. Shadikin dan dia meminta untuk dijodohkan dengannya.  Abi dan Umminya sih setuju-setuju saja...., tapi belum tau juga, anaknya ust. Shadikin mau atau tidak?". Ujar Nazwa. Air mata itu hanya dalam hati, tangisan hatiku yang semakin galua kurasakan,  harus benar-benar ku tahan

"pastilah anaknya ust. Shadikin setuju , lihat saja siapa Syawal itu, laki-laki yang tampan dan pintar, kan ust. Shadikin sendiri yang mengurus semua soal keberangkatan Syawal ke Mesir",  Tambah Alisa.

"kita kan Cuma dengar, belum tentu kan berita itu benar?" bantah Nuri. Aku tau dia mencoba membuatku tanang. Semakin ku coba untuk melupakannya ternyata aku semakin mencintainya setiap detik tidak luput dari mengingatnya.

Malam ini, aku terjaga dari lelapku karena memimpikan Syawal
"Astaghfirullah...!" aku segara bangun dari tempat tidur, aku langsung mengambil wudhu' kemudian shalat malam dua rakaat, setelah itu aku membaca al-Rahman sambil meneteskan air mata, aku mengadu kepada tuhanku.

"Ya Allah...!, ampuni atas segala dosaku.
Ampuni atas perasaan yang tak halal ini.
Aku tau engkau menciptakan satu hati untuk semua insan
Tapi kenapa aku merasakan ini dengan seribu hati
Apa hati  ini pantas untuk mengagumi sejuta kelebihan  Yang ada padanya?
Biarlah keikhlkasan ku untuk mencintainya tiada balasan"

Setelah itu aku tidur sejenak sambil menunggu azan subuh. Aku melihat sahabat-sahabatku yang tertidur pulas, tapi kenapa aku tidak bisa memjamkan mataku sedikitpun. Begitu juga dengan tiga malam berikutnya, aku selalu terbangun karena memimikan Syawal. Tiba malam ke empat, aku kembali memimpikannya, di dalam mimpiku, aku menangis, karena kepergiannya. ternyata begitu besar cintaku kepadanya, aku terkejut dan terbangun dari tidurku, aku meraba-raba sekelilingku yang terasa gelap gulita. Aku menunggu cahaya terang menerangiku "kenapa lampunya tidak menyala dari tadi,"tidak biasanya lampu di Ma'had padam dengan lama" Ujarku dalam hati. Bagaimana caranya aku mengambil wudhuk untuk shalat malam. Aku berusaha untuk membangunkan Nuri. Akhirnya dia pun terbangun " Nuzul, ada apa?", tanya nuri

Aku terus berusaha memegangnya " dari tadi aku menunggu lampunya hidup, aku takut sendirian", jawabku.

Menunggu lampu hidup?, lampunya tidak dimatiin kok" aku tersentak mendengar perkataan nuri. Apa?, Tapi aku tidak bisa melihat apa-apa sekarang.
"Nuzul, apa yang terjadi? Ada nada kekhawatiran dari perkataan nuri". Aku kembali menangis, aku menceritakan semua.  Aku terkejut dari mimpi, aku memimpikan Syawal".

"Nuri...! Aku sangat mencintainya", air mataku seakan membanjiri Hujrah (Kamar) ku. "Nuzul, sedalam inikah cintamu kepadanya, hingga membuatmu buta?". Nuri mendekap erat tubuhku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa pasrah kepada Allah.

Aku tidak ingin orang tau bahwa aku cemas. Nuri pasti bisa menjaga rahasia ini. Cukup santriwati di Ma'had aja yang tahu bahwa aku tidak bisa melihat lagi. Guru-guruku menyarankan  agar aku pulang kampung, supaya aku bisa periksa ke dokter, apa yang terjadi dengan mataku, tapi aku tetap bersikeras ingin tetap berada di Ma'had Sebulan kemudian, bunda meneleponku ke Ma'had, tapi aku menyuruh Nuri untuk menjawabnya, dengan alasan aku kuliah. Bunda bilang beliau akan ke Ma'had  jum'at depan, tapi Nuri memberi alasan supaya bunda tidak ke Ma'had, sebenarnya aku sangat merindukan Bunda, tapi bagaimana aku bisa melihat wajah yang teduh itu lagi, aku masih belum bisa melihat lagi.

Bunda benar-benar tidak ke Ma'had  bulan ini, beliau hanya mengirimkan keperluanku saja. "Sampai kapan aku terus menutupinya dari bunda?". Bulan selanjutnya pun aku terus mengelak, hingga empat bulan Bunda benar-benar tidak menjengukku ke Ma'had seperti bulan-bulan sebelumnya. Beliau hanya mengirimkan keparluanku saja. Kabar yang simpang siur tantang Syawal selalu membuatku terbangun, tapi aku sangat senang, karena kabarnya anak Ust. Shadikin ternyata telah di khitbah(di pinang)  oleh orang lain, dan itu bukan Syawal. Aku bisa merasakan bagaiman perasaan Syawal saat ini, dia depresi.

********
Tiba hari jum'at, aku sedang mengulang kitab dengan nuri, dia menjelaskan surah yang tertinggal, dia memang sahabatku  yang paling baik, tiba-tiba saja aku dikejutkan dangan panggilan dari posko, pasti Bunda yang datang, apa yang harus aku lakukan?. tidak mungkin aku menyuruh Nuri yang menemui  Beliau dan menyuruh beliau pulang. Akhirnya Aku menyuruh juga Nuri untuk menjemput Bunda

" Nuzul dimana?" tanya Bunda kepada Nuri.
" Ada didalam, bunda. Mari kita masuk”
Setibanya di kamar, Bunda langsung mendekatiku
"Nuzul, panggilannya membuatku teriris , tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa
"Bunda... !" aku semakin terisak saat menyebutkan kata-kata itu.
"kenapa nak", tanya Bunda kepada ku." Apa yang terjadi?"

Bunda belum tau yang sebenarnya. aku tidak bisa menceritakannya lidah ini kelu, aku hanya bisa menangis. Bunda bertanaya kepada Nuri dan akhirnya Nuri menceritakan semuanya. Aku memang tidak bisa melihat wajah Bunda tapi aku bisa mendengar tangisannya

Bunda sedikit kecewa kepadaku, selama empat bulan aku merahasiakan ini darinya, Bunda memintaku pulang, tapi aku tetap ingin berada di Ma'had, keesokanya aku mendengar kabar Sayawal kembali ke makhad, aku sangat senang

Seminggu kemudian seorang Ustazah menghampiriku di hujrah, aku tertegun ketika mendengar ada seorang lelaki yang ingin berta'arruf denganku, sungguh mustahil.  Padahal Ustazah telah memberitaukan keadaanku yang sebenarnya. Ustazah tidak memberitaukan nama lelaki itu. Apa aku harus menerima tawaran itu? Kalau boleh jujur tidak sekeping hati pun berkurang cintaku kepada Syawal. Aku sangat mencintainya. Nuri menyuruhku untuk membuka hatiku untuk lelaki itu. Lelaki yang bisa menerimaku apa adanya. Orang tuaku pun berpendapat sama.  Apa salahnya berta'arruf dulu. Menurutku tidak ada gunanya, karena aku tidak bisa melihat bagaimana parasnya

*********
Ayah menjemputku ke makhad.

Sore ini, aku melangkahkan kaki dari Ma'had menuju kampung halamanku. Deraian airamata seperti hujan lebat membasahi kedua pipiku. Aku sudah memutuskan untuk menerima pinangan laki-laki yang datang ke rumahku itu. Hati ini sungguh sakit, dalam hatiku aku harus benar-benar merelakan Syawal. Aku bukan bagian dari tulang rusuknya. Hatiku selalu berkata "Syawal bukan jodohku" . aku tidak pernah mendengar suara Syawal. Aku hanya pernah memandang wajahnya yang menurutku dia sangat sempurna. Pandangan pertama itulah yang membuat mataku buta. Subhanallah , wajahnya membuatku terbius. Kebaikannya membuatku berpaling dari kaum adam yang lain. Dia sungguh sempurna.

Tiba saatnya aku mendengaar lafadh yang halal dari mulut lelaki yang telah menjadi suamiku. Hatiku seperti teriris pisau yang sangat tajam. Orang-orang mengucapkan selamat kepadaku mereka bilang aku sungguh sangat beruntung

"Suamimu sangat tampan, dia bagaikan Yusuf A.S, dan dia orang yan berilmu. "Cakap salah seorang ibu kepadaku, walaupun aku tau tidak ada lagi lelaki yang tampan luar biasa seperti Nabiyullah, Yusuf A.S. Aku tidak ingin tau bagaimana kesempurnaannya, aku juga tidak ingin tau siapa dia. Aku sedih, kerena sahabatku Nuri tidak bisa hadir ke rumahku. Tidak ada penyemangat bagiku. Aku Cuma memberi tau Nuri lewat telepon bahwa laki-laki itu sudah halal bagiku

Malamnya aku menangis dihadapan suamiku. Aku menceritakan semua bahwa hatiku hanya untuk seorang adam yang ada di makhad

"Aku sudah tau itu, " kata suamiku.
Dirimana engkau tau?, tanyaku kepadanya. Dia tidak menjawab, tapi dia malah balik bertanya, kalau boleh tau siapa nama lelaki yang beruntung itu?. aku merasa sulit menyebut namanya , tapi akhirnya nama Syawal terucap juga

"Apa aku boleh bercerita kepadamu tentang hatiku?" tanya suamiku. Sebenarnya aku tidak mau tau tentang dia , hanya karena aku tidak ingin berdosa dengan suamiku dan kepada Tuhanku. Dia menceritakan semua tentang dirinya padaku walaupun aku seabenarnya tidak ingin tau.

"aku juga pernah merasakan perasaan sedalam perasaanmu, aku pernah mencintai seorang perempuan, dan aku juga pernah berniat mengkhitbahnya, tapi Allah tidak memprtemukan aku dengannya , aku tau semua yang Allah berikan itu ialah anugarah dan terbaik, sekarang aku tau siapa yang terbaik untukku"

Setelah menceritakan semua padaku, dia berpamitan kepadaku untuk ke kamar mandi, dia mengambil wudhuk, kemudian melantunkan al-Rahman di hadapanku. Sambil berkata, aku akan mengembalikan perasaanmu seperti dulu, bagaimana kamu mencintai Syawal, seperti itu juga aku akan mencitaimu.

Dia menerjemahkan semua isi surah al-Rahman kepadaku, satu kalimat yang menyentuhku, nikmat tuhan mu yang manakah yang  engkau dustakan?" tidak lama kemudian aku merasa lemas, aku ingin beristirahat, sebelum tidur, dia mengecup kedua mataku, aku tidak berkata apa-apa. Setelah itu dia tidak menyentuhku, dia hanya mengucapkan, semoa engkau mimpi indah. Aku pun tertidur.

Tiba waktu subuh, dia membangunkanku, dan mengajakku shalat berjama'ah. Dia pergi ke kamar mandi sedangkan aku masih di tempat tidurku. Akupun beranjak perlahan-lahan

"Subhanallah", apa aku bermimpi? Aku ada dalam apa ini? Aku sudah bisa melihat lagi seperti dulu. "Alhamdulillah", puji syukur ku kepada-Nya, kemudian aku bergeges ke depan kamar mandi untuk menunggu suamiku. Aku ingin melihat wajahya sesempurna apa ia? Terdengar suara pintu kamar, aku segera memalingkan wajahku ke arah suara itu. Dia menatapku, aku tertegun melihatnya. aku tidak bisa bertkata apa-apa.  Seakan darah tidak lagi mengalir di tubuhku. Nafasku pun terasa tertahan, jantungku seakan berhenti berdetak dan jarum jam seakan berhenti berputar. Hanya tetesan air mata yang terasa membasahi pipiku. Ketika aku memandanginya dia pun memandangiku. Tiba-tiba aku menyebut namanya, Syawal......?

Apa aku bermimpi ya Allah..?. Dia menghampiriku, apa kamu benar Syawal? Tanyaku pelan. Dia hanya tersenyum dan bertanya "apa kamu bisa melihat suamimu ini?" badanku terasa lemas, lidahku kelu tidak bisa berkata-kata. Subhanallah.....
Rintihan yang keluar dari mulutku membuatku semakin merasakan keberadaan Syawal di dekatku

"bersyukurlah kepapa-Nya, karena engkau telah bisa melihat lagi" mataku terasa tidak bisa berkedib, aku terkesima menatapnya, dia menyuruhku untuk berwudhuk dan shalat subuh berjamaah, saat shalat pun air mataku jatuh tanpa terasa

Setelah mengucapkan salam kedua, aku mengadahkan tanganku dan berdo'a:

"subhanallah........
"subhanallah........
"subhanallah........

Lafadh pujian itu tidak henti-hentinya ku panjatkan sambil meneteskan air mata. Aku buta atas izin-Nya dan sekarang aku dapat melihat lagi karena izin-Nya. Karena perjuanganku melawan rindu, Tuhan mempertemukannku dengan orang yang aku rindui...........

(Kisah ini diceritakan oleh salah seorang santriwati MUDI Mesjid Raya Aceh) 


Posted by Unknown on - Rating: 4.5
Title : Suamiku Jelmaan Yusuf
Description : S ore ini aku melangkah kaki dari Ma'had   (Pesantren) tercinta bukan untuk selamanya, tapi hanya untuk sementara untuk menenangakan...

Share to

Facebook Google+ Twitter

0 Response to "Suamiku Jelmaan Yusuf"

Post a Comment

Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Terbaru

Loading...

Komentar Terbaru

Loading...

sponsor

Popular Posts

  • 14 Pedang yang Melegenda di Dunia
  • Adab & Pantangan BERHUBUNGAN SUAMI ISTRI (Lengkap)
  • UNGKAPAN RINDU BUAT SANG RASUL
  • 7 Sayur & Buah Untuk Melancarkan BAB
  • Ini dia, Tips Mengatasi Android Cepat Panas
  • 7 Ilmuwan Muslim Bidang Kedokteran
  • 6 Film Action Terbaik 2013
  • Manfaat dan Efek Samping KUNYIT

Blog Archive

  • ►  2017 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  October (2)
    • ►  August (3)
    • ►  April (3)
  • ►  2016 (15)
    • ►  November (4)
    • ►  July (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
  • ►  2015 (17)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2014 (176)
    • ►  December (5)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (8)
    • ►  May (22)
    • ►  April (21)
    • ►  March (23)
    • ►  February (27)
    • ►  January (65)
  • ▼  2013 (352)
    • ►  December (49)
    • ►  November (58)
    • ▼  October (109)
      • Pujian Ulama Terhadap Peringatan Maulid Mustafa
      • Resep Ampuh Untuk SAKIT GIGI
      • Subhanallah, Al-Qur'an Terbukti Berpengaruh Terhad...
      • CEMBURU
      • IMAM AL-GHAZALI, Pemikir, Penulis, dan Pendakwah
      • 7 Tanda KIAMAT Yang Sudah Nyata
      • Cara Mudah Mengobati Bisul
      • 10 Tanda KIAMAT DUNIA
      • Ini dia, Cara Menghilangkan Bulu Kaki Bagi Wanita
      • Puisi Rindu
      • Peragaan Penyedot Debu
      • 7 Peristiwa Besar di Hari Senin
      • Resep Kuno Untuk Menghaluskan Wajah
      • 4 Hal Yang Baik Dan Lebih Baik
      • 7 Peristiwa Besar di Hari Minggu
      • 4 Kelemahan Wanita Dalam Menghadapi Laki-laki
      • 7 Peristiwa Besar di Hari Sabtu
      • 4 Tahapan Menguasai Bahasa Arab
      • 4 Taktik Konspirasi Zionis
      • Hukum Mendirikan Bangunan Di Atas Kuburan Menurut ...
      • Kenapa Perempuan Tidak Pandai Mengemudi?
      • Hukum Membaca "Ushalli" Menurut Ulama Syafi'iyyah
      • Bangunlah Dari Mimpi!
      • Menghilangkan Tato itu Wajib?
      • 5 Program Berdarah Zionis
      • G'da Orang di Rumah
      • 3 Srategi Freemasonry Dalam Menghadapi Tokoh Islam
      • Hukum Nonton Film Porno
      • 5 Pelajaran Dari Pensil
      • 4 Alasan Diet Tidak Perlu Dilakukan
      • 6 Kriteria PEMIMPIN Idaman
      • 5 Kasus Asusila Pelajar 2013
      • NENEK MELAHIRKAN
      • Puisi si JOMBLO
      • Asoka, Pemimpin yang Mencintai Rakyat
      • Amplop Ringan
      • 5 Kunci Kebahagiaan Dunia & Akhirat
      • Pengertian Syari'at, Thariqat, Ma'rifat dan Hakikat
      • Kong Hu-Cu, Filosof Besar Cina
      • Imam Ahmad Ra., Imam Dalam Delapan Hal
      • 3 Tahap Menuju Kehancuran Ummat
      • Cintamu Palsu
      • Gadis Misteri
      • 7 Sayur & Buah Untuk Melancarkan BAB
      • Kocok Obat Batuk
      • 4 Amal Yang Sulit Dilaksanakan
      • 9 Kriteria Isteri Idaman
      • 4 Pilar Negara
      • Obat Untuk Penyakit Sopak
      • 10 Golongan Syahid Akhirat
      • Makhluk Mirip ALIEN Gemparkan Warga
      • Imam asy-Syafi'i, Ulama Besar Keturunan Abdu Manaf
      • 7 Kiat Sukses Yang Wajib Diketahui
      • Hadits Tentang ngelawak & Tertawa
      • 10 Jenis Buah Untuk Menurunkan Tekanan Darah
      • 5 Penyakit Hati Berbahaya
      • 5 Tips Menjadi Guru Yang Berhasil
      • Pesona Keindahan Air Terjun Blang Kulam
      • Imam Malik Ra., Perintis Pembukuan Hadits
      • 3 Keistimewaan AL-QURAN
      • PAKU DOSA
      • Imam Hanafi Ra., Ahli Fiqh Keturunan Saidina Ali
      • 4 Kebiasaan Buruk Perempuan (Renungan Untuk Muslimah)
      • 4 Kopi Tubruk Murah Tapi Enak
      • Uji Kemampuan Menembak
      • JENGIS KHAN, Sang Penakluk Dari Mongol
      • 5 Kriteria Laki-laki yang Boleh Ditolak Oleh Isteri
      • 5 Kriteria Perempuan Yang Boleh di Tolak Oleh Suami
      • Penamaan LAUT MERAH Mungkin Kurang Tepat
      • Saidina Umar Bin al-Khaththab, sang Amirul Mukminin
      • Kepada Ayah
      • Cinta Sejati Majnun dan Laila
      • 6 Tips Nonton Film Yang Aman dan Baik
      • Salah Pukul
      • Beli Karcis
      • TIPS AMAN TINGGALKAN RUMAH SAAT LEBARAN
      • Catatan Harian Ayah
      • Apakah Mayit Masih Bisa Mendengar?
      • Sang Pencinta Sejati
      • Ada Kebahagian dibalik Kesengsaraan
      • Suamiku Jelmaan Yusuf
      • Cita - cita suciku
      • Mengapa Waktu Cepat Berlalu?
      • Perjalanan Hidup Rasulullah Saw. (Bag. III)
      • Perjalanan Hidup Rasulullah Saw. (Bag. II)
      • Perjalanan Hidup Rasulullah Saw. (Bag. I)
      • 3 Ulama Besar Menahan Lapar Demi Ilmu
      • 8 Pesan Iskandar Muda Yang Tidak Boleh Dilupakan
      • Adab Murid Terhadap Gurunya
      • Misteri Sepasang Naga Tibet yang Terekam Kamera
      • Hukum Mengusap Wajah Setelah Berdo'a
      • Hikmah Dibalik Anjuran Mematikan Lampu Sebelum Tidur
      • Adab-adab Masuk MESJID
      • 7 Manfaat CIUMAN
      • Ucapan Hari Raya yang indah and Lucu
      • Bahaya & Hukuman Bagi Pengkonsumsi Ganja
      • Misteri Akun Twiter Jin dari Saudi
      • Dimana Mendapatkan Hidayah Allah Swt...?
      • Jangan Lewatkan Puasa Arafah
      • Iko Uwais Cuma tampil sebentar dalam "Man Of Tai Chi"
    • ►  September (48)
    • ►  August (20)
    • ►  July (36)
    • ►  June (22)
    • ►  May (10)

Sponsor

Top Blogs Online Marketing
Praca poznań w Zarabiaj.pl Religion
Webbhotell Religion Blogs - Blog Rankings Top  blogs My Zimbio
Top Stories blog ini berisi berbagai informasi yang bermanfaat dan bernilai pendidikan terutama mengenai tip, agama, dan misteri Religion Blogs
top blog sites
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hiseutat

Labels

Agama (111) Aqidah (1) Fatwa Abuya al-Asyie (13) Kisah Penggugah Jiwa (20) Lawakan Gokil (12) Lirik Lagu (5) Misteri (29) Mutiara Hidup (14) Puisi (25) Serba Serbi (154) Techno (16) Tips (130) Tokoh (44) White Market (3)

Kontributor

  • Unknown
  • Unknown
Copyright © 2012 Peutrang - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger