Kejadian - kejadian ini bukanlah kejadian semacam tabarakan mobil atau runtuhnya gedung ataupun kebakaran. ini adalah kejadian-kejadian yang berhubungan dengan para Nabi Allah dan kejahatan ummat masa lampau. Berikut 7 peristiwa yang terjadi di hari sabtu:
1. Rencana Jahat
Kaum Nabi Nuh As. Terhadap Beliau
Kaum Nabi Nuh
berencana membinasakan beliau, Namun Allah Swt. Membinasakan mereka semua.
Allah Swt. Mengeluarkan air yang panas dari dalam Bumi, menurunkan air dingin
dari langin, dan mendatangkan angin topan yang amat dahsyat. Maka binasa lah
orang-orang yang memusuhi Allah Swt, dan selamat lah Kekasih Allah Swt.
Sebelum terjadinya hari kebinasaan
itu, Allah Swt.memerintahkan kepada malaikat jibril
agar segera menemui Nabi nuh dan memberitahunya bahwa Allah memerintahkannya (Nabi nuh) agar
membuat sebuah perahu besar, karena hari kebinasaan kaummu yang membangkang sudah dekat,, nabi nuh
berkata: wahai saudaraku bagaimana caranya aku membuat sebuah perahu,? dan
malaikat jibril menjawab: pahat-lah olehmu 124000 kayu agar menjadi papan dan
tulislah di setiap satu papan dengan nama Nabi – Nabi Allah, Nabi nuh berkata: “wahai saudaraku
(jibril) aku tak tahu satu persatu nama-nama kekasih Allah Swt. Itu. Maka turun wahyu Allah : Wahai Nuh, pahat saja biar Aku (Allah) yang
mengukir nama-nama kekasih ku.
Kami tidak menjelaskan lagi
cerita ini secara panjang lebar, karena cerita ini sudah kita mengerti dan
sudah mendengarnya sejak kecil.
2. Rencana jahat kaum Nabi Shalih terhadap Beliau
Nabi Shalih
berkata pada kaumnya: “pada masa ini akan lahir seorang anak yang merupakan
sebab kehancuran kaum ini”. Maka pembesar-pembesar kaum itu berkumpul dan sepakat untuk tidak
mendekati isterinya lagi pada masa itu supaya tidak lahir anak yang menjadi
sebab kehancuran, dan barangsiapa punya anak laki-laki harus dibunuh.
Namun ada perempuan yang melahirkan seorang anak laki-laki
dan tidak membunuhnya, karena mereka belum pernah punya anak, anak tersebut
diberi nama Qadara. Ketika orang-orang melihat anak itu tumbuh dewasa, mereka
merasa menyesal karena telah membunuh anak – anak mereka sehingga tidak bisa
tumbuh seperti Qadara.
Akhirnya mereka punya rencana membunuh nabi Shalih, karena
beliaulah penyebab mereka membunuh anak-anak mereka. Mereka berencana pergi ke
tempat yang jauh, kemudian kembali ke kampungnya secara sembunyi-sembunyi dan
membunuh nabi shalih sehingga tidak ada yang tahu siapa pembunuhnya, karena
mereka sedang tidak berada di tempat.
Suatu hari, setelah mereka minum khamar, mereka merasa haus
dan ingin minum air, tapi hari itu tidak ada air, karena air telah dimimun oleh
onta. Maka Qadara berkata: “menurutku kita bunuh saja onta Shalih, karena kita
sedang darurat”. Mereka pun setuju dan mengambil pedang serta bersembunyi
dibalik bukit menunggu kedatangan onta nabi shalih, ketika onta menghampiri,
mereka langsung membunuhnya. Kemudian mereka berencana membunuh
anak onta, namun anak onta itu mendekati bukit tempat keluar induknya dulu yang
merupakan mukjizat dari Allah Swt., dan bukit itupun terbelah, dan ia pun masuk
kedalamnya.
Ketika Nabi
Shalih Mengetahui ontanya dibunuh, beliau berkata: “Bersenang-senanglah di
rumahmu tiga hari lagi, setelah itu kalian akan binasa. Tandanya, hari pertama
wajah-wajah kalian di hari pertama akan merah, kemudian di hari kedua kuning,
dan hari ketiga menjadi hitam”. Melihat tanda-tanda itu benar terjadi, mereka
berencana membunuh Nabi shalih, dan mereka mendatangi rumahnya, namun Malaikat
jibril datang dan menggoyangkan negeri mereka, kemudian Jibril As. Mendempik satu
dempikan dan mereka pun musnah semuanya dengan izin Allah Swt.
3. Rencana Jahat
Saudara Nabi Yusuf Terhadap Beliau
Saudara Nabi
yusuf As. Berencana memisahkan Nabi Yusuf dengan ayahnya, supaya Nabi yusuf
dilupakan oleh sang Ayah sehingga cinta sang ayah hanya diberikan kepada
anak-anaknya yang lain, namun rencana jahat ini tidak berhasil, Nabi Yusuf
selamat dari rencana jahat saudara-saudaranya dan sang Ayah pun tidak bisa
melupakan nabi Yusuf. Wajah Nabi yusuf tidak bisa dilupakan, dalam kondisi
apapun, sang ayah hanya mengingat yusuf dan tidak peduli dengan anak-anaknya
yang lain.
Suatu hari
saudara-saudara Nabi Yusuf as. yang memberi dan dengki kepadanya berkumpul dan
bermusyawarah untuk mengemukakan perasaan mereka masing-masing atas perlakuan
Ayah mereka yang mereka anggap tidak adil kepada anak-anaknya. Dalam musyawarah
ini banyumin tidak diikut sertakan karena ia adalah adik kandung Nabi Yusuf as,
mereka memutuskan agar Nabi Yusuf as dibuang saja.
Mereka membujuk ayahnya agar mengizinkan Nabi
Yusuf as. pergi dengan mereka. Akhirnya mereka berhasil meyakinkan ayahnya yang
sangat khawatir kalau-kalau Nabi Yusuf as dimakan oleh serigala. Apakah ini
masuk akal? Kami sepuluh orang laki-laki, maka mana mungkin kami yang banyak
ini lalai darinya? Sungguh kami akan kehilangan sifat kejantanan kami
seandainya terjadi peristiwa itu. Kami jamin bahwa tidak ada seekor serigala
pun akan memakannya. Karena itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Mereka pun berhasil mengajak Nabi Yusuf as.
pada hari berikutnya dan pergi dengannya ke gurun. Mereka menuju tempat yang
jauh belum pernah mereka tempuh. Mereka mencari sumur yang disitu sering
dilewati oleh para kafilah dan mereka berencana untuk memasukkan Nabi Yusuf as
ke dalam sumur itu.
Kemudian,
ada kafilah yang sedang berjalan menuju Mesir, yaitu satu kafilah besar yang
berjalan cukup jauh sehingga dinamakan Sayyarah. Semua kafilah itu menuju
sumur, mereka berhenti untuk menambah air. Mereka menghulurkan timba ke sumur.
Lalu Nabi Yusuf as bergelantung pada timba tersebut. Orang yang mengulur timba
mengira bahwa timbanya telah penuh dengan air. Namun setelah dilihat, kafilah
itu terkejut sambil berkata “Hai, alanglah gembiranya kita, mendapat seorang
anak yang tampan”
Setelah
orang yang menemukan Yusuf itu tiba di mesir ia segera menjualnya di pasar
dengan harga yang sangat murah, ketika itu Yufus dibeli orang salah satu
pembesar di Mesir. Pembesar itu mengambil Nabi Yusuf as dan menjadikan
anak angkatnya, dirawatnya Yusuf dengan baik oleh isteri pembesar itu. Isteri
pembesar itu bernama Zulaikha, mulai saat itu Nabi Yusuf as tinggal bersama
mereka.
4. Rencana Jahat
Fir’un Terhadap Nabi Musa As.
Hamman (penyihir fir’aun) Berencana mengalahkan Nabi Musa As. Dengan sihirnya.
Fir’aun
dianjurkan oleh penasehatnya yang dikepalai oleh Haman agar mematahkan sihir Musa As.
dan Harun itu
dengan mengumpulkan ahli-ahli sihir yang terkenal dari seluruh daerah kerajaan
untuk bertanding melawan Musa As.
dan Harun
As..
Kerajaan telah setuju untuk mengadakan hari pertandingan sihir, maka berduyun-duyunlah
penduduk kota menuju ke tempat yang telah ditentukan untuk menyaksikan perlombaan kepandaian menyihir
yang diadakan di kota Mesir. Setelah segala sesuatu disiapkan dan masing-masing
pembesar negeri sudah mengambil tempatnya mengelilingi raja Fir’aun yang telah
duduk di atas kursi singgasananya maka dinyatakanlah pertandingan dimulai.
Kemudian atas persetujuan Musa dipersilakan para lawannya beraksi lebih dahulu
mempertujukan kepandai sihirnya.
Segeralah ahli-ahli sihir
Fir’aun mennujukkan aksinya melemparkan tongkat dan tali mereka ke tengah-tengah
lapangan . Tongkat-tongkat dan tali-tali itu seakan-akan ular-ular yang merayap
cepat. Namun Allah tidak membiarkan hamba utusan-Nya berkecil hati menghadapi
tipu-daya orang-orang kafir itu. Allah berfirman kepada Musa
As.: “Janganlah
engkau merasa takut dan cemas hai Musa! engkau adalah yang lebih unggul dan
akan menang dalam pertandingan ini. Lemparkanlah yang ada ditanganmu segera.”
Para ahli-ahli sihir yang
pandai dalam bidangnya itu tercengang ketika melihat ular besar yang menjelma
dari tongkat Nabi Musa dan menelan ular-ular sihir
mereka. Mereka segera menyerah dan bersujud (kepada Allah) dihadapan Musa seraya berkata: “Itu bukanlah
perbuatan sihir yang kami kenal yang diilhamkan oleh syaitan tetapi sesuatu yang
digerakkan oleh kekuatan gaib yang menunjukkan kebenaran kata-kata Musa
dan Harun maka tidak ada alasan bagi kami untuk tidak mempercayai risalah
mereka dan beriman kepada Tuhan mereka sesudah apa yang kami lihat dan saksikan
dengan mata kepala kami sendiri.”
5. Rencana Jahat
Yahudi Terhadap Nabi Isa As.
Kaum Yahudi
menuduh Nabi Isa As. Seorang penyihir. Kemampuan Nabi Isa menghidupkan orang
mati dan sebagainya adalah kekuatan sihir. Nabi Isa As. mengadu kepda Allah
Swt. Melalui do’anya, kemudian Allah Swt. Merobah wajah yahudi yang menuduh Nabi Isa menjadi wajah kera dan anjing. Berita itu sampai kepada pemimpin
Yahudi, Ia takut Nabi Isa mendo’akan keburukan seperti itu terhadapnya, maka ia
memerintahkan prajuritnya untuk membunuh Nabi isa As., maka yahudi berkumpul
dan mendatangi Rumah Nabi Isa As..
Salah seorang dari yahudi langsung masuk ke
rumah Nabi Isa untuk membunuh beliau, tapi ternyata Malaikat Jibril
mendahuluinya, Jibril As. mengangkat Nabi Isa ke langit melewati atap rumah.
Dan Allah Swt. Menyerupakan wajah yahudi tadi dengan Nabi Isa As.. Maka kaum
Yahudi mengambil orang yang mirip Nabi Isa itu dan membunuhnya, mereka
menyangka itulah Nabi Isa As.
6. Rencana Jahat
Quraisy terhadap Nabi Muhammad Saw.
Lima Orang
kaum musyrikin berkumpul di Darun Nadwah, yaitu: Utbah, Syaibah, Abu Jahal, Abu
Bakhtari, dan al-Ash.. Hadir bersama mereka Iblis yang mengaku dirinya syaikh
Nejad.. Mereka bermusyawarah tentang rencana mencelakai Nabi Muhammad Saw..
Dari semua pendapat, yang diterima adalah pendapat Abu Jahal, dan pendapat itu
disetujui oleh Iblis yang bergelar Syaikh Nejad. Abu Jahal berencana
mengerahkan satu pemuda dari setiap Qabilah, dan mereka harus membunuh Nabi
Muhammad bersama-sama, sehingga tidak jelas siapa yang membunuh Nabi Muhammad
Saw..
Namun Allah Swt.memberitahukan Nabi Muhammad melalui Jibril As. untuk
keluar dari Mekkah. Ketika Quraisy mendatangi Rumah Nabi untuk membunuh Beliau,
Hanya tinggal Saidina Ali di tempat tidur Nabi Muhammad. Quraisy Bertanya pada
Saidina Ali: “dimana Muhammad?”, Saidina Ali Menjawab: “Sesungguhnya tuhan yang
maha tinggi membawa rasul mustafa kemana yang dikehendakinya, baik tempat jauh
atau dekat. Allah mengetahui rahasia dan yang sangat rahasia, Allah tidak salah
dan tidak lupa, maka Jangan mencarinya di bumi, mungkin Ia telah sampai ke
tempat yang paling tinggi dari yang tinggi.”
7. Yahudi
Mencoba Memperdayai Allah Swt.
Yahudi diharamkan melakukan usaha dalam
bentuk apapun di hari sabtu, sementara
ikan-ikan banyak berenang dari laut ke tempat mereka dengan tenang dan aman
tanpa diganggu sedikitpun. Tapi pada selain hari Sabtu, ikan-ikan itu tidak
pernah datang lagi. Melihat hal ini, merekapun
melakukan tipu muslihat agar dapat menangkap ikan-ikan tersebut.
Mereka
memasang tali, jaring dan perangkap serta menggali lubang ke arah tempat air
yang sudah mereka buat untuk menampung ikan-ikan yang
dihanyutkan oleh air laut. Sehingga kalau ikan-ikan itu sudah berada di dalam
lubang itu, mereka tidak dapat keluar lagi untuk kembali ke laut. Mereka pun memasangnya pada hari Jum’at.
Ketika ikan-ikan datang dan terperangkap pada hari Sabtu, mereka menutup jalur
menuju laut sehingga ikan-ikan itu terperangkap. Setelah lewat hari Sabtu,
mereka mengambil ikan-ikan tersebut.
Akhirnya
Allah murka dan melaknat mereka karena
perbuatan yang mereka lakukan untuk melanggar perintah-Nya serta apa yang
diharamkan-Nya dengan sebuah tipu muslihat . Secara kasat mata, seolah-olah mereka tidak
berbuat apa-apa, padahal mereka telah melakukannya.
(Sumber: Kitab as-Sab'atu fi Mawa'idhil Bariyat, Syaikh Ahmad bin Syaikh Hijazi, hal.4-23, dan hal. 88, juga dari berbagai sumber lainnya)