يوشك ان تضرب اكباد الابل يطلبون
العلم فلا يجدون احدا اعلم من عالم المدينة
Hampir datang masa dimana manusia berjalan cepat
untuk mencari Ilmu, namun mereka tidak mendapati seseorang yang lebih
berilmu dari orang Alim di madinah
Abu Abdullah, Malik bin Anas bin
Malik bin Amr al-Asbahi lahir di Madinah pada tahun 93 H (714 M). Rumah
leluhurnya itu di Yaman, namun kakeknya menetap di Madinah setelah
memeluk Islam.
Sebenarnya terdapat perbedaan pendapat tentang
kelahirannya, tetapi pendapat yang paling kuat adalah apa yang
disebutkan oleh Imam yahya bin Bakir bahwa beliau mendengar imam malik
berkata: “aku dilahirkan pada 93 H".
Imam Malik bin
Anas mulai belajar ilmu agama, khususnya hadits dari pamannya, Abu Suhail Nafi' yang merupakan
seorang tokoh hadits di Madinah pada saat itu. Abu Suhail Nafi' ialah seorang
tabi'in yang sempat menghafal hadits dari Abdullah ibn 'Umar, 'Aisyah binti Abu
Bakar, Ummu Salamah, Abu Hurairah, dan Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu
'anhum.
Selain
Nafi', Imam Malik juga berguru kepada Imam Ja'far as-Shaddiq, cucu Saidina al-Hasan,
cicit Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Imam Malik
juga belajar di Masjid Nabawi dengan Syaikh Muhammad Yahya al-Anshari, Abu Hazm Salmah
ad-Dinar, Syaikh Yahya bin Sa'ad, dan Syaikh Hisyam bin 'Urwah. Semuanya murid
sahabat-Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Beruntung
Malik bin Anas di Madinah hidup di tengah para tabi'in. Para tabi'in ini sempat
hidup bersama sahabat-sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Mereka belajar, mendengar hadits dan mengamalkan perbuatan para sahabat.
Dalam
perkembangannya, Imam Malik bin Anas kemudian menjadi tokoh agama di Masjid Nabawi.
Beliau juga bertindak sebagai mufti Madinah. Beliau termasuk tokoh
yang merintis pengumpulan dan pembukuan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam dalam kitabnya al-Muwattha'.
Kitabnya ini
dihafalkan banyak orang dan menjadi rujukan, pernah dikomentari oleh
asy-Syafi'i; "Tidak
ada sebuah kitab di bumi yang keshahihannya mendekati al-Qur'an melainkan kitab
Imam Malik ini."
Di
antara yang belajar kepada Malik bin Anas di masjid Nabawi adalah Abu Hanifah
dari Kufah dan Syaikh Muhammad bin Idris, yang terakhir kemudian terkenal sebutan Imam
asy-Syafi'i. Ketinggian ilmu Imam Malik diungkapkan oleh Imam Ahmad bin
Hanbal; "Malik
adalah penghulu dari para penghulu ahli ilmu, juga seorang imam dalam bidang
hadits dan fikih. Siapakah gerangan yang dapat menyamainya?"
Imam Malik
pernah dihukum oleh gubernur Madinah pada tahun 147H /764 M., karena mengeluarkan
fatwa yang bertentangan dengan hukum yang dikeluarkan kerajaan 'Abbasiyyah.
Kerajaan ketika itu membuat fatwa bahwa semua penduduk harus taat kepada
pemimpin, bila tidak mau, secara otomatis akan jatuh talak atas istrinya!
Pemerintah
'Abbasiyyah memaksa Imam Malik untuk mengesahkan fatwa kerajaan. Alih-alih mengesahkan, Imam Malik
mengeluarkan fatwa bahwa hukum talak semacam itu tidak sah. Beliau ditangkap dan
dipukul sehingga bahunya patah, akibatnya tidak dapat shalat dengan bersedekap
di dada, lalu dibiarkan irsal (terjuntai disamping badan). Imam Malik
kemudian dibebaskan dan kembali mengajar di Madinah hingga wafat pada 11
Rabiul-Awwal 179 H/796 M.
Allahummaj'al Jannata Matswahu......
Title : Imam Malik Ra., Perintis Pembukuan Hadits
Description : يوشك ان تضرب اكباد الابل يطلبون العلم فلا يجدون احدا اعلم من عالم المدينة Hampir datang masa dimana manusia berjalan cepat unt...