wahai orang-orang berman! Jagalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka (QS. at-Tahrim 6)
Anak yang terlahir ke Dunia
begitu suci, ia tidak memiliki dosa sama sekali, karena itu peran orang tua
dalam mengarah dan membimbingnya begitu penting. Orang tua ialah pendidik
pertama bagi seorang anak. Orang tua Islam sangat menginginkan agar anaknya
menjadi mukmin sejati yang berguna bagi agama nusa dan bangsa, lalu apa yang
harus dilakukan orang tua untuk membentuk Pribadi-pribadi anak yang islami,
menurut kami ada beberapa hal yang sangat perlu dilakukan yaitu:
Memberitahukan pentingnya Agama dan pendidikan Islami.
Seorang anak selalu ingin tau dan mencari tau, karena itulah dalam
kesehariannya, seorang anak harus diarahkan pola pikirnya agar menyukai Agama.
Jika sejak kecil seorang anak hanya diajarkan nyanyi misalnya, maka ia tidak
akan mau belajar agama setelah ia besar, dia hannya ingin menjadi penyanyi.
Mari kita perhatikan, bukankah orang kafir sangat membenci Islam karena
semenjak kecil mereka telah mendengar bahwa Islam itu jahat, islam kejam, Islam
bodoh dan Islam itu teroris. Karena itu, kita harus mengatakan sebaliknya
kepada anak-anak, kita harus mengatakan bahwa islam itu sangat Indah,
Rasulullah sangat hebat dan bijak, Allah yang menciptakan kita dan memberi kita
makanan. Kita harus selalu membicarakan itu dengan menggunakan bahasa
anak-anak. Menurut kami, termasuk satu hal yang sangat perlu ditradisikan
kembali ialah tradisi ayon doda, yaitu sebuah tradisi orang Aceh menidurkan anaknya
degan cara memdendangkan syair-syair Islami.
Memberi Pendidikan Islam yang Cukup
Pendidikan ialah salah satu
pembentuk karekter seorang anak, pola pikir seorang anak akan sangat tergantung
dari pendidikan yang ia kecap. Karena itu, sudah
menjadi kewajiban seoarang ayah atau ibu untuk memberikan pendidikan yang cukup
kepada putra-putrinya , jika orang tua tidak mampu, maka orang tua harus
menyerahknnya kepada seorang guru yang mampu mengganti tugas orang tua dalam
mendidik Ilmu Agama kepadanya. Selain itu, ada dua hal yang perlu diperhatikan
dalam memberikan pendidikan agama kepada seorang anak yaitu:
1.
Jam Belajar Agama harus lebih banyak dari belajar Umum
Sudah menjadi budaya bagi
kita, bahwa sekolah lebih penting dari pengajian, seolah Agama dianggap
sampingan, lihatlah sekarang! Jam belajar untuk anak-anak lebih kurang 6 jam, bahkan kadang-kadang ada yang menambah
belajar dengan Les pelajaran-pelajaran yang dianggap sukar seperti pelajaran
Matematika dan bahasa Inggris, itu memang tidak salah, apalagi belajar ilmu
umum juga sangat penting, tetapi yang menjadi masalah mengapa jam belajar Agama
sangat sedikit, biasanya anak-anak hanya belajar agama dua jam saja dalam
sehari, bahkan ada yang belajar seminggu sekali atau hanya menyukupkan dengan
pelajaran agama disekolah yang hanya mengambil waktu dua jam seminggu
Kita selalu mementingkan
pelajaran Umum karena menganggap hal itu memjamin masa depan anak-anak, tetapi
kita tidak pernah mengingat bahwa Alam kubur dan akhirat ialah masa depan
diatas masa depan.
2.
Belajar Agama tidak Cukup di Bangku sekolah saja
Pelajaran Agama disekolah
sangat penting bagi anak-anak, tetapi waktu dua jam seminggu yang diambil untuk
pelajaran Agama tidak akan cukup untuk pengetahuan Agama siswa, apalagi belajar
Agama disekolah biasanya hanya sekedar teori layaknya mahasiswa yang mengikuti
kuliah jurusan Agama, atau dibarengi dengan praktek tetapi waktunya sangat
singkat. Karena itu,
jam belajar Agama anak-anak harus kita tambah dengan mendaftarkan si anak ke tempat –
tempat pengajian jangan sampai
generasi Islam tidak mengenal lagi huruf al-Quran dan tidak mampu membaca
al-Quran.
Menjaga tontonan Anak
Saat ini, tontonan menjadi
salah satu hal yang sangat mengkhawatirkan, adegan-adegan vulgar ditayangkan
begitu bebasnya, lagu-lagu Asmara sudah menjadi menu utama telivisi - telivisi
saat ini, acara-acara yang berbau sekuler bahkan yang mengdiskreditkan Islam
sudah dianggap tayangan mengasyikkan oleh masyarakat Islam. Karena itu, jagalah
putra - putri kita
dari tayangan - tayangan
tersebut.
Menonton atau mendengar
lagu-lagu Asmara akan sangat berbahaya bagi seorang anak, lagu-lagu tersebut akan terekam dengan baik
dihatinya dan ketika dewasa nanti, ia akan
mempraktekkan apa yang ia telah ia dengar, dipikirannya hanya ada Asmara,
karena hanya asmara yang ia dengar sejak kecil.
Memeriksa Buku Bacaan
Buku adalah
guru yang paling baik, namun buku acapkali menjadi guru yang berbahaya. Orang tua
harus berperan aktiv dalam memantau bacaan anak-anaknya. Tidak semua buku boleh
dibaca oleh anak-anak karena mereka belum mampu mencerna mana yang baik dan
mana yang buruk.
Seiring
dengan berkembangnya dunia yang begitu pesat, lahirlah ajaran ajaran sesat yang
sangat berbahaya, termasuk didalamnya Liberal, sekuler dan plural. Doktrin
ajaran sesat itu sangat mudah kita dapatkan lewat buku - buku yang
beragam bentuk dan isinya. Orang tua harus sangat hati-hati dalam hal ini,
karena ajaran sesat menyusup kedalam hidup kita dengan cara yang sangat halus
Memantau
Kegiatan di Luar Rumah
Seorang anak tidak boleh
terlepas dari pantauan orang tuanya, karena kebebasan yang sangat bebas akan berarti
buruk bagi seorang anak. Pantaulah
kehidupan sang anak diluar rumah, bila perlu minta bantuan orang lain untuk
memantau anak kita. Gaya hidup
anak kita saat ini sangat jauh dari harapan kita, mereka sudah tau mereokok di
usia 12 tahun, bahkan ada
yang sudah mulai mengkonsumsi narkoba, sedangkan kita santai saja di rumah
tanpa ambil peduli kecuali kalau dia sudah masuk rumah sakit jiwa.
Mari kita kerahkan seluruh
tenaga kita untuk memberikan yang terbaik kepada anak kita, semoga generasi
Islam benar-benar tumbuh menjadi pribadi
yang Islami
Wallahu A'lam